Wali Kota Kediri : Persoalan Sampah di Kota Kediri Perlu Dibicarakan secara Holistik

Kediri-Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menerima kunjungan kerja Komisi D DPRD Provinsi Jawa Timur, di Ruang Joyoboyo Balai Kota Kediri, Kamis (7/7). Kunjungan kerja ini dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi D DPRD Provinsi Jawa Timur Muhammad Ashari, yang membahas tindak lanjut persiapan pembangunan tempat pembuangan akhir (TPA) sampah regional di Kabupaten/Kota Kediri.

Wali Kota Kediri menyatakan sudah lama menunggu kehadiran bapak ibu DPRD Provinsi Jawa Timur. Di Kota Kediri ini memiliki kira-kira 300 ribu sekian penduduk. Dari sekian ribu penduduk tersebut kalau dihitung masalah sampah, jalan dan segala macam itu tidak ada kendala sama sekali. Tapi karena Kota Kediri ini hub atau berada di tengah daerah sekitar sehingga yang beredar di Kota Kediri dari pagi sampai malam berdasarkan data statistik sekitar 2,5 juta penduduk. “Memang andalannya di Kediri ini tidak hanya multiplier effect dari Gudang Garam saja tapi kita kalau di Kota Kediri itu lebih banyak perdagangan dan jasa. Ditambah lagi dengan pendidikan, apalagi ada dua kampus negeri terbaik juga berdiri di sini seperti Universitas Brawijaya dan Polinema. Mahasiswanya juga semakin bertambah sehingga ada hal yang sangat krusial yang menjadi tanggung jawab kita bersama yaitu sampah,” ujar Abdullah Abu Bakar.

Menurut Wali Kota Kediri, masalah sampah di Kota Kediri ini bertambah dengan akan berdirinya tol yang memotong TPA, sehingga TPA ini tidak bisa digunakan kembali. Hal itu yang menjadi kendala bagi Pemerintah Kota Kediri sehingga pihak Pemkot Kediri terus menjalin komunikasi dengan pihak pemrakarsa jalan tol agar pembangunan jalan tol bisa dilaksanakan setelah pembangunan TPA Kota Kediri selesai. Dimana rencananya Sistem pengelolaan sampah di TPA tersebut menggunakan sistem sanitary landfill.

Kota Kediri juga sudah membuat Tempat Pembuangan Sampah 3R (Reuse, Reduse, Recycle) sudah ada sejak dulu. Wali Kota Kediri mengungkapkan walaupun sampah-sampah ini sudah diolah sedemikian rupa menjadi barang yang bertambah nilai jualnya, masih tidak cukup mengurangi jumlah sampah. Sehingga sampah tetap banyak.

Lebih lanjut Abdullah Abu Bakar menuturkan persoalan sampah tersebut perlu dibicarakan secara holistik. Apalagi ke depan Kediri akan dibangun bandara dan jalan tol, sehingga ini akan menimbulkan masalah yang sangat besar bila tidak segera ditindaklanjuti. Ditambah lagi, akan banyak orang berkunjung di Kediri ini untuk melakukan kegiatan perdagangan dan lainnya.

Wali Kota Kediri menambahkan, Provinsi Jawa Timur harus segera membuat TPA regional karena kalau ditunda kapasitas TPA sampah sudah tidak muat lagi. Kita sudah upayakan “Ada TPS 3R sudah kita sediakan di setiap kelurahan. Ada 8 shelter sampah yang ada di masyarakat tapi juga masih meninggalkan residu sehingga sampah tetap harus dibawa ke TPA. Tiap tahun itu sampah terus bertambah karena peredaran masyarakat yang ada di Kediri ini sangat besar sekali. Saya berharap ini bisa terwujud segera sehingga kita bisa bangun ekonomi di Kediri dan sekitarnya lebih maju lagi,” tutup Wali Kota Kediri.

Di akhir kunjungan kerja ini, juga dilakukan penyerahan cinderamata baik dari Komisi D DPRD Provinsi Jawa Timur dan juga Pemerintah Kota Kediri.

Turut hadir dalam kunjungan kerja ini, Sekretaris Daerah Kota Kediri Bagus Alit, Kepala Barenlitbang Kota Kediri Chevy Ning Suyudi, Kepala DLHKP Kota Kediri Anang Kurniawan, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Kediri Endang Kartika Sari, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kediri Putut Agung Subekti, anggota Komisi D DPRD Provinsi Jawa Timur, Bappeda Provinsi Jawa Timur, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur, dan Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan Cipta Karya Provinsi Jawa Timur.(adv/kom)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.