Tindaklanjuti Viralnya Harga Pecel Jalan Dhoho, Pemkot Kediri Terjunkan Tim Lakukan Pembinaan Ke Pedagang

Kediri-Adanya keluhan masyarakat perihal harga nasi pecel di jalan Dhoho yang dinilai tidak wajar, Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) langsung menerjunkan tim untuk melakukan sidak, Jumat malam (24/3) ke pedagang nasi pecel di Jalan Dhoho.

 

Bekerjasama dengan satpol PP, serta didampingi Ketua Paguyuban PK Lima Jalan Dhoho, tim melakukan penelusuran di sepanjang jalan Dhoho mulai sisi utara hingga selatan. Hasil sidak ditemukan banyak pedagang yang sudah memasang banner harga.”Saat kita lakukan sosialisasi ternyata sudah banyak pedagang yang memasang banner harga, namun ada yang belum mencantumkan item menu secara keseluruhan. Untuk itu bagi yang belum mencantumkan menu secara keseluruhan, kita himbau agar mengganti bannernya,” ujar Kepala Disperdagin Tanto Wijohari.

 

Bagi pedagang yang belum memasang banner harga dan belum mencantumkan harga secara keseluruhan, Tanto menyampaikan sesuai kesepakatan pedagang siap untuk mengganti atau memasang banner harga hingga hari Senin mendatang. Guna memonitoring hal tersebut, Disperdagin telah bekerjasama dengan Satpol PP yang siap melakukan patroli rutin. “Kalau ada pedagang yang belum mencantumkan harga nantinya bisa langsung ditegur oleh Satpol PP. Banner yang hanya mencantumkan harga nasi pecel tumpang saja harus diganti serta wajib memasang banner daftar harga secara keseluruhan dan alhamdulillah seluruh pedagang menyanggupinya,” tuturnya.

 

Dilanjutkan Tanto untuk menghindari _mark up_ harga pecel tumpang jalan Dhoho, selain memberikan pembinaan dan sosialisasi ke pedagang pihaknya juga menghimbau masyarakat agar membeli pecel ke pedagang yang sudah memasang banner harga serta menjadi konsumen yang bijak. “Pedagang harus memenuhi kewajiban memasang daftar harga, konsumen juga harus lebih selektif membeli makanan di seputar jalan Dhoho ke pedagang yang sudah mencantumkan harga. Kalaupun tidak dicantumkan harga, mohon untuk tidak beli disitu karena kewajiban untuk memasang banner harga sudah kita sosialisasikan, selain itu konsumen diharapkan tak segan untuk menanyakan daftar harga makanan kepedagang sebelum membeli, ” ujarnya.

 

Sementara itu Ketua Paguyuban Pedagang Kaki Lima Jalan Dhoho, Nur Badik mengatakan pihaknya sangat menyayangkan berita viral terkait mark up harga nasi pecel Jalan Dhoho. Ia melanjutkan bahwa selama ini sudah ada kesepakatan dengan seluruh paguyuban pedagang dan disepakati harga nasi tumpang pecel yakni delapan ribu rupiah. “Sudah kita sepakati jika harga pecel tumpang yakni delapan ribu rupiah. Namun jika di lapangan mungkin ada yang menjual di luar harga tersebut kita kembalikan ke penjual. Termasuk ketika hari raya karena adanya kenaikan komoditas bahan pokok dimungkinkan ada kenaikan harga, namun kenaikannya hanya sedikit sekitar dua ribu rupiah saja,” jelasnya.

 

Menindaklanjuti adanya berita viral, Nur Badik melanjutkan sebelum melakukan sosialisasi dengan Disperdagin, pihaknya sudah turun ke lapangan untuk melakukan pemantauan dan hasilnya dari semua pedagang nasi pecel tumpang di sepanjang jalan Dhoho, hanya tiga pedagang yang belum memasang daftar menunya. “Yang belum ada daftar menunya saya himbau secara langsung dan juga lewat grup paguyuban. Saya juga sudah menghimbau pembeli melalui medsos agar tidak segan untuk menanyakan daftar harga sebelum membeli,” pungkasnya.{adv/kom]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.