Dengan Live Cooking, Strategi Efektif Pasarkan Kue Lumpur

kue lumpur

Kediri – Bagi sebagian orang, kue lumpur bukan merupakan barang baru. Kerap digunakan untuk snack di pertemuan dan juga camilan. Yanuarista Kartikasari (34 tahun), menggunakan strategi live cooking untuk memasarkan kue lumpurnya. Dalam 3 jam, omzetnya mencapai Rp 1 juta.

Memasak kue merupakan pertunjukan sekaligus strategi marketing yang unik. Pelanggan diberi tahu bagaimana produk dibuat. Pelanggan bisa melihat bahan dan kesegaran kue yang disajikan termasuk mencium aromanya.

Hal itu yang dilakukan oleh Yanuarista dalam memasarkan kue lumpur kentang dengan merek “Pejoeang”. Nama Pejoeang diambil karena awal awali usaha bener-bener berjuang di jalan, dari bazar ke event dll. Ia memulai usaha pada tahun 2018 dengan jualan di CFD Jl. Dhoho dengan konsep live cooking, yaitu memasak langsung begitu ada yang pesan.

“Awal itu bawa adonan 5kg, jadi 350 kue ludes dibeli. Habis itu keterusan, jualan pas CFD. Omzet saya bisa sampai Rp 1 jt setiap CFD,” kata Yanuarista.

Ia menjual Rp 20.000,-/kotak isi 7 potong kue. Kelebihan Pejoeang, ia memberi aksen dengan memberikan aneka topping favorit. Coklat, kelapa, meses, dan lain-lain. Topping kelapa merupakan topping paling disukai. Varian rasanya pandan, cokelat, original, dan panggang.

Sementara itu, Corona membuat bisnis turun drastis karena CFD ditiadakan. Kini ia buka di emper toko Semoga Jaya, Jl Dhoho mulai pukul 15.30 WIB hingga 21.00 WIB saat weekend saja. Omzetnya tinggal Rp 300 rb-Rp 400rb/hari.

Kuenya tahan 24 jam, meski begitu pembelinya pun dari luar Kota Kediri mulai Malang dan Tulungagung. Selain itu, juga tanpa pengawet.

Untuk bertahan di era Covid-19, ia pun tak hanya membuat kue lumpur tapi juga diferensiasi produk yaitu lumpur, weci, rebon saos bangkok, wingko, dan tahu isi ayam suwir.

Karena Covid-19, ia fokus penjualan via media sosial. Maka dibutuhkan tampilan dan foto yang bagus. Maka Pemkot Kediri membantu dengan pelatihan. “Pemkot Kediri lewat Disperidagin membantu saya melalui Workshop Foto Produk,” tambahnya. Workhop ini sangat membantu untuk menampilkan produknya di media sosial.

“Harapan saya, kue lumpur bisa jadi oleh-oleh khas Kediri seperti bakpia Jogja,” ujarnya.(adv/bd)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.