KEDIRI – Proyek pembangunan gorong-gorong di Kelurahan Semampir, Kota Kediri, yang sudah belakangan sempat jadi rasan-rasan warga sekitar, terhenti selama sekitar 1 minggu, mulai 17 – 23 Oktober 2022, terkesan terhenti pelaksanaannya. Sejumlah pekerja yang biasanya berada di lokasi, juga tidak tampak. Begitu juga dengan alat berat yang biasanya mengerjakan pemasangan udit dan pengerukan tanah, sejak Senin 17 Oktober, juga tidak ada di lokasi.
Berhentinya pekerjaan proyek gorong-gorong itu, sempat memunculkan sejumlah pertanyaan warga sekitar. Apakah pekerjaan itu sedang dihentikan atau ada apa? Mengingat, tidak ada aktivitas berarti di lokasi itu. “ Gak tahu. Mengapa kok berhenti pengerjaannya. Alat beratnya ya tidak ada di lokasi,”ujar Fajar, warga sekitar, saat ditanya soal berhentinya pekerjaan gorong-gorong di lingkungannya.
Minto, warga yang lain, saat ditanya juga mengaku tidak tahu mengapa pekerjaan gorong-gorong itu. “Senin (17 Oktober,red) kalau tidak salah, tidak ada pekerja yang terlihat. Materialnya menumpuk di situ, tapi kok tidak dikerjakan,”ujarnya, dalam Bahasa Jawa.
Berhentinya pengerjaan gorong-gorong di Kelurahan Semampir itu, sempat membuat warga bertanya-tanya dan berspekulasi, jangan-jangan akan terjadi seperti proyek Gedung Serba Guna Ringinanom, Kota Kediri, yang terhenti di tengah jalan, belum selesai pengerjaannya lalu ditinggal kontraktornya. Kasus Gedung Serba Guna Ringinanom itu, kini sedang dalam proses persidengan di PN Tindak Pidana Korupsi, Surabaya.
Sementara itu, Endang Kartika, Kepala Dinas PUPR Kota Kediri, saat dikonfirmasi menjelaskan proyek gorong-gorong itu tidak dihentikan. “Sekarang masih ngeram besi untuk peninggian uditch. Menurut kontraktor, alat berat kemarin digeser karena Uditchnya belum datangdatang. Rencana, Rabu alat berat masuk lagi,”ujar Endang.
Saat Kediripost ke lokasi, ada dua orang pekerja yang sedang ngeram besi di atas udit. Saat ditanya, mereka mengaku alat beratnya masih ‘sakit’. (mam)
Tinggalkan Balasan