Peringati Hari Gizi, Dinkes Gelar Seminar Gizi Nasional

Peringati Hari Gizi Dinkes bersama Persagi Kabupaten Kediri gelar, Seminar

Kediri- Sebagai sarana untuk memperingati hari gizi nasional ke-60, Pemerintah Kabupaten Kediri melalui dinas Kesehatan Kabupaten Kediri bekerjasama dengan Persatuan Ahli Gizi (PERSAGI) Kabupaten Kediri dan Akademi gizi Karya Husada mengadakan peringatan hari gizi dengan kegiatan Seminar Gizi Nasional Dan Temu Ilmiah, di aula Kampus Akademi Gizi Karya Husada Kediri, Kamis (30/1/2020).

Dalam seminar tersebut mendatangkan dua narasumber yang berkompeten. Yakni Bapak Agus Sri Widodo SKM,MM selaku ketua DPD PERSAGI Jawa Timur dan juga mendatangkan Bapak Agus Heri Santoso, STP.,M.Si.

“ Untuk bapak Agus Sri Wardoyo akan membawakan tema Gizi Optimal Untuk Generasi Milineal. Dan untuk Agus Heri Santoso akan membawa tema Formulasi Pangan untuk penanganan Stunting” ujar Ketua Persagi Kabupaten Kediri,Eny Soehartini, SKM,MM.

Eny Soeharty menambahkan kalau kegiatan ini brtujuan mengenalkan dan melibatkan generasi milenial tentang peran gizi seimbang dan memantapkan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan tenaga profesi gizi dalam penanggulangan masalah gizi sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi di bidang gizi.

“ Terutama dalam formulasi pangan untuk penanganan stunting,” ujarnya lebih lanjut.

Dan untuk pesertanya yakni sekitar 250 peserta. Terdiri dari mahasiswa gizi dan kesehatan, alumni, ahli gizi dari rumah sakit dan Puskesmas dari berbagai wilayah di Indonesia.

“ Selain itu dalam seminar dan temu ilmiah ini diisi dengan pameran poster dan pemaparan karya ilmiah dari ahli gizi dari rumah sakit dan Puskesmas Wilayah Kabupaten Kediri,” imbuhnya.

Selain menggelar seminar dalam peringatan hari gizi nasional tersebut juga di gelar beberapa kegaiatan. Diantaranya lomba artikel dan banner tentang gizi, yang mana nantinya artikel yang terbaik akan dipresentasikan dan diterbitkan di Jurnal dan Web Gizi.

Sementara itu Agus Heri Santoso dalam seminarnya menjelaskan terkait Stunting yang menjadi ancaman terhadap kualitas generasi penerus. Dan di Indonesia menurutnya sebanyak 8,9 juta atau 37,2 % anak Indonesia menderita Stunting.

“Stunting merupakan gangguan pertumbuhan yang disebabkan banyak faktor. Mulai dari genetik, stimulan, status gizi dan beberapa faktor lainnya,” jelasnya.

Dan Agus Sri Wardoyo selaku pemateri kedua menjelaskan tentang gizi generasi milineal. Menurutnya gambaran khas gizi remaja diantaranya pola makan yang tidak menentu. Suka ngemil padat kalori, melewatkan waktu makan sarapan pagi, sering makan fast food, jarang mengonsumsi sayur dan buah ataupun produk peternakan, salah diet pada remaja perempuan.

“ Hal tersebut dapat mengakibatkan asupan makanan tidak sesuai kebutuhan dan gizi seimbang. Dan akibatnya terjadi gizi kurang atau malahan sebaliknya asupan makanan berlebihan menjadi obesitas,” tuturnya.(bad)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.