Korupsi di Musim Kampanye, Tumpang Tindih Politik?

Menelisik Peluang Kemungkinan Oknum Dewan Terkait Korupsi Kominfo (2)

Oleh : Imam Subawi

Kasus dugaan korupsi dana Penyebaran Informasi Publik (PIP)  di Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Kabupaten Kediri 2019, masih terus berlanjut di Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Kediri. Isu peluang kemungkinan adanya keterkaitan oknum anggota DPRD Kabupaten Kediri, menjadi isu yang terus menyeruak, setelah beberapa saksi menyebut aliran dana ke oknum anggota dewan dan Kejari yang berupaya memeriksa oknum para anggota dewan itu.

Beberapa feedback para pembaca kediripost, umumnya meyakini kebenaran fakta persidangan itu, dimana sebagian saksi menyebut dana PIP itu sebagian mengalir ke oknum para anggota dewan. “Yakin masuk itu. Saat itu musim kampanye. Tinggal APH berani apa tidak,”ujar S, salah seorang pembaca.

Pembaca lain berharap Sunartis menjelaskan secara terang benderang kasus ini. Sebab, Sunartis jelas sudah divonis 5 tahun dan membayar sekitar Rp 1 miliar. “Sunartis sudah habis. Sudah tidak ada harapan apa=apa. Sebaiknya buka-bukaan saja. Dewan itu bukan kemungkinan lagi,”kata Di, mengomentari peluang kemungkinan keterkaitan anggota dewan.

Peluang keterkaitan itu memang bisa saja terjadi, mengingat 2019 memang ada Pemilu Legislatif, sehingga di awal 2019 gencar-gencarnya Calon Legislatif (Caleg) kampenye. Dilihat dari LPJ Dinas Kominfo, antara lain berupa foto-foto kegiatan, umumnya berupa kegiatan pengumpulan massa, antara lain  pentas dangdut, kethoprak, wayang, dan sebagainya, yang dengan mudah bisa ‘ditumpangi’ kepentingan politik,

Hanya saja, adanya kegiatan itu umumnya dibantah oleh para kepala desa dan perangkat, yang desanya ‘diklaim’ sebagai tempat berlangsungnya kegiatan. “Tidak ada kegiatan wayang yang dilaksanakan Kominfo,”ujar salah seorang kepala desa di Kecamatan Grogol. Hal serupa disampaikan perangkat desa di Kecamatan Ngancar. “Di desa saya, laporan ada kethoprak. Setahu saya belum pernah ada kethoprak yang dilaksanakan Kominfo. Biasanya yang mengadakan itu malah Dinas Pariwisata,”jelasnya, saat ditemui kediripost. (mam/bersambung)  

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.