Gejolak PKL, Kado Istimewa 100 Hari Walikota Vinanda?

PKL ‘Digusur’, Pemkot Mau Ganti Rugi Penghasilan ?

KEDIRI-  Beberapa hari belakangan, persoalan konflik ‘penertiban’ dan atau ‘penggusuran’ Pedagang Kaki Lima (PKL) di Kota Kediri terus menyeruak ke permukaan hingga menjadi gejolak warga, seakan menjadi kado istimewa 100 hari kepemimpinan Walikota Kediri si Putri, Vinanda Prameswati.

PEDAGANG KAKI LIMA : Eko Bagus, salah satu {kl DI jL. pATIUNUS kOTA kEDIRI

Ada beberapa lokasi PKL yang sudah direncanakan ‘ditertibkan’ dan atau ‘digusur’ antara lain PKL Jalan Dhoho, PKL Jl. Patimura, PKL Jl. Patiunus, PKL Jl. Joyoboyo, PKL Pasar Dandangan, dan sebagainya.

Eko Bagus, salah seorang PKL di Jalan Patiunus, saat ditemui Kediri Post menjelaskan para PKL tegas tidak bersedia jika digusur, karena mereka mencari ekonomi keluarga di lokasi itu dengan jualan sebagai PKL, tidak memiliki tempat lain untuk berjualan. “Kalau digusur, terus kita makan apa? Apa mungkin Pemkot mengganti penghasilan setiap bulan seluruh PKL di Kota Kediri ?,”katanya, Selasa (27/5/’25).

CEK COK PKL DAN PETUGAS : Suasana penertiban PKL di Jl. Patimur Kota Kediri

Menurut Eko, dia juga merasa tidak nyaman dengan sebutan PKL liar di Undangan Disperindag. Sebab, sebelum mereka mendirikan lapak-lapak pada sekitar tahun 2002, sudah ada ijin dari Pemkot, dalam rapat bersama. Syaratnya, bukan bangunan permanen dan tidak digunakan sebagai tempat tinggal. “Dulu rapatnya bersama Satpol PP dan DKLH,”jelas Eko.

Eko menjelaskan, pihaknya bersedia untuk ditertibkan tanpa menggusur, misalnya ada aturan tidak boleh dipakai tempat tinggal, bukan bangunan permanen, kursi tidak boleh di luar, gerobak tidak boleh diluar, harus dibersihkan sendiri, diberi garis batas jualan, dan sebagainya. “Yang penting jangan sampai digusur, karena lapak itu untuk mencari ekonomi keluarga,”tandas Eko.

Soal rumor PKL akan dipindahkan ke pasar-pasar ? Eko mengaku sempat mendengar soal itu. Tetapi secara praktis tidak mungkin pasar mampu menampung seluruh PKL di Kota Kediri. Selain itu, dengan pindah lokasi berjualan, belum tentu laku juga. Eko berharap, Walikota Kediri yang katanya mau mengembangkan UMKM, bisa mengambil kebijakan yang pas untuk rakyat, bukan asal menggusur PKL. “Katanya dulu, saat debat calon walikota, dia akan mengembangkan UMKM, bukan menggusur PKL. Kecuali penghasilan harian PKL diganti. Tapi itu kan tidak mungkin,”tambah Eko. (mam)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.