Isu Santer, tapi Sulit Dibuktikan Secara Fisik

Menelisik Isu / Rumor Kemungkinan Adanya ‘Calo’ SIM (1)

Oleh : Imam Subawi

Isu atau rumor terkait dugaan kemungkinan adanya ‘makelar’, ‘Calo’ ‘nembak’ ‘titip, atau apapun istilahnya, saat pencarian SIM, baik SIM C maupun SIM A, begitu santer kita dengar di masyarakat. Baik di warung kopi, tempat umum, juga di tempat-tempat yang memproses berkas pencarian SIM.

BIAYA RESMI : Daftar biaya SIM yang terpajang di Satlantas Polres Kediri Kota

Setiap kali kita mau mencari SIM, atau berbicara tentang pencarian SIM, pertanyaan yang selalu muncul adalah, sekarang mencari SIM berapa? Jawabannya selalu bervariasi, antara Rp 450 ribu, Rp 500 ribu, Rp 600 ribu, Rp 800 ribu sampai Rp 900 ribu.

Secara praktis, jika untuk mencari SIM, kita akan melewati beberapa tahap yang harus dilalui. Tentu saja, melengkapi persyaratan. Mulai foto copy KTP, KK, tes psikologi, kesehatan, dan praktek. Sejak dari mencari persyaratan, membeli map dan foto copy, sudah ada yang bertanya. “Cari SIM A apa C Mas? titip apa cari sendiri?,”ujar salah seorang penjual map.

Pada proses ini, map untuk membungkus berkas-berkas kelengkapan pencarian SIM, dijual dengan harga bervariasi, ada yang menjual Rp 2 ribu, ada yang menjual Rp 5 ribu. Selanjutnya pencari SIM harus melakukan tes psikologi. Sekali tes, biayanya Rp 75 ribu, dengan menjawab beberapa pertanyaan yang disodorkan. Di sini, hampir tidak ada yang tidak lulus. (untuk tidak mengatakan sama sekali tidak ada yang tidak lulus,red). Salah seorang pencari SIM yang terlihat sudah sangat tua, saat ditanya. Lulus Pak? “Lulus,”katanya.

Ketika antrean menunggu tes kesehatan mata, perbincangan antar pencari SIM, juga muncul. Khususnya terkait harga SIM? apakah mengurus sendiri atau titip? Jika titip, titip ke siapa? Selalu bermunculan. Apalagi jika kita mau sedikit bertanya ke pencari SIM. “Titip Mas,”ujar salah seorang pencari SIM yang mengaku dari Mojo. “Kemarin kakak saya SIM habis, cari lagi habis 900 (Rp 900 ribu,red),”ujar salah seorang yang duduk di kursi bagian depan, sambil mewanti-wanti agar jangan sampai telat memperpanjang SIM. Jika masa berlaku SIM habis, harus mencari SIM baru, melalui proses baru lagi. Tentu ini bisa sangat berat.

Berapa sebenarnya biaya pencarian SIM secara normal? Jika ditotal secara normal, total biaya SIM, mulai kelengkapan berkas, map, foto copy berkas, tes psikologi, tes kesehatan, dan biaya SIM itu sendiri, sebenarnya hanya di kisaran Rp 200 ribu. Tapi mengapa begitu banyak cerita masyarakat soal biaya pencarian SIM hingga melambung tinggi? Betulkah ada ‘makelar’ pencarian SIM? Jika memang ada, siapa pelakunya? Sulit untuk dibuktikan secara fisik, meskipun ada sebagian masyarakat yang merasakan adanya indikasi kemungkinan itu. (bersambung)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.