Kediri-Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar berharap konservasi anggrek di Hutan Kota Joyoboyo menjadi sarana edukasi tentang anggrek bagi masyarakat. Apalagi spesies anggrek terbanyak salah satunya ada di Indonesia. Kota Kediri memiliki hutan kota yang cocok menjadi habitat dari anggrek. Hal itu diungkapkan dalam Konservasi Penanaman Anggrek, Selasa (15/11).
“Kita punya potensi Hutan Kota Joyoboyo. Hal ini direspon Perhimpunan Anggrek Indonesia (PAI) Cabang Kediri Raya bersama DLHKP dan DKPP melakukan kerjasama konservasi penamaman anggrek. Terima kasih kepada PAI yang menyumbangkan tanaman anggrek,” ujarnya.
Menurut Wali Kota Kediri tanaman ini sangat pas di tanam di Kota Kediri. Sebab anggrek tidak memerlukan lahan yang luas. Tanaman anggrek ini bisa menjadi salah satu pilihan urban farming. Untuk anggrek yang ditanam di Hutan Kota Joyoboyo ini memiliki banyak jenis, salah satunya ada jenis endemik dari Kediri yakni anggrek eria ornata atau anggrek api dan tricolor. “Nantinya setelah konservasi penanaman anggrek ini berhasil harus ada pameran. Kita undang teman-teman yang ada di luar kota untuk datang melihat konservasi tanaman anggrek di sini. Kita harus merawat dan menjaga tanaman anggrek ini bersama,” ungkapnya.
Wali Kota Kediri juga mengucapkan terima kasih kepada Ketua TP PKK Kota Kediri Ferry Silviana Abu Bakar telah menyumbangkan tanaman herbal di Taman Tempurejo. Diantaranya daun mint, stevia, dan jeruk lemon. “Terima kasih untuk tanaman herbal yang disumbangkan. Sama seperti di sini, tanaman herbal di sana juga bisa untuk edukasi,” ujarnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Mohammad Ridwan menambahkan konservasi penanaman anggrek bertujuan untuk melindungi tanaman anggrek dan menambah budidaya tanaman anggrek. Setelah penanaman hari ini akan dilakulan pelatihan budidaya anggrek bagi masyarakat dan pengelola Hutan Kota Joyoboyo pada besok hari Rabu. “Untuk mengawali penanaman anggrek sudah dimulai sejak hari Jumat lalu. Dilakukan oleh Perhimpunan Anggrek dan Pemerhati anggrek di Kota Kediri,” imbuhnya.
Ketua PAI Cabang Kediri Raya Ahmad Doni Mutiara Bahtiar menjelaskan selama tiga bulan ke depan akan dilakukan pemantauan dan perawatan terhadap tanaman anggrek. Targetnya di Hutan Kota Joyoboyo ini nanti akan menjadi ekosistem anggrek spesies. Hutan Kota Joyoboyo ini menarik sebab di daerah lain tidak memiliki hutan di tengah kota seperti di Kota Kediri. “Kita tanam lebih dari sepuluh jenis anggrek di sini. Kita melihat Hutan Kota Joyoboyo ini jadi ekosistem menarik dan nantinya konservasi anggrek di sini bisa menjadi ikon,” jelasnya.
Turut hadir, Sekretaris DLHKP Kota Kediri Rony Yusianto, Direktur PDAM Tirta Daha Yani Setiawan, Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Herwin Zakiyah, Camat, dan tamu undangan lainnya.[adv/kom]
Tinggalkan Balasan