Satu Kampung Tolak Hasil Ujian Perangkat Desa

Mengadu ke Bupati dan Dewan, Belum Dijawab

KEDIRI- Penolakan secara terbuka terkait hasil ujian perangkat desa di Kabupaten Kediri, terus meluas. Di Dusun Tegalrejo, Desa Ngablak, Kecamatan Banyakan, warga satu kampung menolak hasil ujian perangkat desa yang digelar (27/12/2023) lalu. Mereka menduga, ada ‘permainan’ yang kurang beres terkait hasil ujian itu.

Penolakan hasil ujian perangkat desa itu, diwujudkan warga dalam bentuk tanda tangan massal hampir seluruh warga Dusun Tegalrejo, mulai Masyarakat umum, para tokoh Masyarakat, tokoh pemuda, termasuk pengurus RT dan RW, yang terkumpul dalam 7 lembar tandatangan, sejumlah 229 warga. Intinya, mereka menolak hasil ujian perangkat desa dan meminta agar Kepala Dusun Tegalrejo, Desa Ngablak, diambilkan dari warga dusun itu sendiri.

Penolakan massal warga Dusun Tegalrejo, Desa Ngablak, Kecamatan Banyakan ini, dengan membubuhkan tandatangan asli dari warga itu, sebenarnya sudah dilakukan sekitar 1 minggu sebelum ujian perangkat desa berlangsung. Sebab, warga sudah mendengar isu yang meluas, bahwa yang akan dijadikan perangkat desa baru sudah diplot. Tinggal menunggu ujian sebagai formalitas. Yaitu anak kepala desa sebagai Sekretaris Desa dan anak mantan Sekdes yang pensiun, menjadi Kepala Dusun Tegalrejo. “Kabar sebelum ujian itu, setelah pengumuman, nyata terjadi. Mereka itu yang jadi,” ujar Mustafid, salah seorang warga, yang dibenarkan sejumlah warga lain, seperti Rudi, Mahmud, Budi, dan sebagainya, yang ditemui Kediri Post, Sabtu (13/1/2024).

Bukan itu saja. Isu dugaan kemungkinan adanya jual beli jabatan, juga muncul di Tengah Masyarakat. Ada desas desus, yang intinya, berapapun harganya, akan dibeli. Desas desus itu, muncul sejak sebelum ujian berlangsung. Hanya saja, desas desus ini sulit ditemukan bukti dan kebenarannya, meskipun diyakini oleh sebagian masyarakat.

Masyarakat Dusun Tegalrejo, menginginkan agar Kepala Dusunnya, berasal dari Dusun Tegalrejo sendiri, bukan dari dusun lain. Mengingat, sejak zaman Belanda sampai 2023, sudah ada Dusun Tegalrejo, tetapi belum pernah ada kepala dusunnya. Baru 2023 lalu, dibuka lowongan Kepala Dusun Tegalrejo. Sehingga, kesempatan ini merupakan momen pertama, bahwa Dusun Tegalrejo, akan memiliki kepala dusun. Pendaftar calon kepala dusun dari Dusun Tegalrejo sendiri, ada 2orang dari 5 pendaftar. Tiga pendaftar lain, dari luar Dusun Tegalrejo.

Melihat background dan keseharian perangkat desa yang baru itu, umumnya Masyarakat meragukan kebenaran nilai dia bisa meraih nilai tertinggi pada ujian itu.

Sebelum ujian berlangsung, Masyarakat juga sudah melakukan audiensi dengan kepala desa, Camat Banyakan, dan lain-lain. Namun, hasilnya Nihil. Mereka juga membuat pengaduan tertulis ke Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana dan DPRD Kabupaten Kediri, tetapi hingga sekarang belum ada jawaban resmi yang diterima warga.

Saat ditemui Kediri Post, warga Dusun Tegalrejo, Desa Ngablak, Kecamatan Banyakan, kompak menolak hasil ujian perangkat desa dan meminta agar ujian ulang secara transparan, yang proses dan hasilnya bisa langsung diketahui oleh Masyarakat umum. (mam)

4 Comments

Ali siswoyo

Rata2 yang menentukan kpala desa nya. Tapi para kpala desa atau panitia punya trik seakan akan itu murni ujian itu ddesa saya

Reply

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.