Masuki Musim Penghujan, Pemkot Kediri Lakukan Pantauan Titik Rawan Bencana

Kediri – Hujan deras mulai mengguyur Kota Kediri beberapa waktu terakhir, sehingga Pemkot Kediri melalui BPBD Kota Kediri melakukan pemantauan menyeluruh pada setiap titik yang berpotensi terjadi genangan.

Peningkatan kapasitas Tim Unit Reaksi Cepat (URC) BPBD Kota Kediri yang berjumlah 12 orang juga telah dilakukan, selain persiapan alat-alat evakuasi.

“Untuk peningkatan kapasitas lebih kepada bagaimana melakukan asesmen awal terhadap kejadian bencana serta olah fisik,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Kota Kediri Indun Munawaroh.

Peningkatan koordinasi dengan beberapa OPD terkait juga dilakukan untuk mempercepat penanganan.

“Seperti kemarin Minggu (31/10), kami lakukan pemantauan di beberapa titik genangan dan memberi peringatan ke masyarakat yang melintas di titik tersebut. Selain itu kami juga koordinasikan dengan instansi terkait dalam hal ini Dinas PUPR,” tambahnya.

Selain itu, proses pemantauan debit air juga dilakukan di Sungai Kresek Kelurahan Ngadirejo dan Sungai Kedak di Kelurahan Ngampel.

“Kami memantau melalui Early Warning System yang ada di kedua sungai tersebut secara rutin tergantung potensi bencana,” lanjut Indun.

Pada kondisi pancaroba, BPBD Kota Kediri fokuskan pada peringatan dini dari BMKG Juanda terkait hujan disertai angin kencang dan petir dan kecepatan angin yang berpotensi angin kencang.

Seperti halnya yang terjadi di area Pasar Mrican, terdapat laporan pohon tumbang dan langsung ditangani oleh BPBD Kota Kediri pada Senin (1/11) sore.

Sementara itu, Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar menyampaikan Pemkot Kediri telah mempersiapkan berbagai antisipasi berdasar pengalaman Kota Kediri dan daerah lainnya pada tahun-tahun sebelumnya.

“Selain berfokus pada pemulihan ekonomi, saat ini Kota Kediri dan daerah lainnya juga menghadapi tantangan perubahan iklim yang cukup ekstrem. Belajar dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya dan adanya peringatan dari BMKG Juanda, maka Pemkot Kediri telah mempersiapkan antisipasi kejadian hidrometeorologi di Kota Kediri sehingga dapat mengurangi potensi kerugian dan korban dari kejadian tersebut,” ujar Mas Abu. [AB]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.