Bertempat di Ruang Sekartaji Pendopo Kabupaten Kediri, Kamis (19/10) digelar Lomba Duta Genre (Generasi Berencana). Kegiatan yang diikuti oleh 37 peserta ini merupakan salah satu rangkaian Temu PIK Remaja Kabupaten Kediri tahun 2017 yang dilaksanakan oleh Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Kediri.
Lomba Genre mulai dilaksanakan pada Rabu (18/10). Di hari pertama tersebut dilaksanakan beberapa penilaian pada peserta meliputi tes tulis dan public speaking. Tema yang bisa dipilih peserta pada public speaking diantaranya kesehatan reproduksi remaja, triad KKR (narkoba, HIV Aids dan seks bebas), serta program PIK Remaja. Sementara di hari kedua ini, dilakukan penilaian penampilan peserta.
Ketigapuluh tujuh peserta terdiri dari 20 peserta putri dan 17 peserta putra. Mereka merupakan siswa-siswi dari SMA/SMK/MA se-Kabupaten Kediri dan mahasiswa –mahasiswi dari Perguruan Tinggi di Kabupaten Kediri. Sejak pagi terlihat mereka telah menyiapkan diri. Sebagian besar tampak mengenakan batik dengan motif khas Kabupaten Kediri seperti monumen SLG, mangga podang dan jaranan.
Bertindak selaku juri pada lomba kali ini adalah Sekretaris DP2KBP3A Drs. Kaleb Untung, SN, MM, Korlap KB Reni Andriastuti dan Duta Wisata Inu Kirana Kab. Kediri Nanang Bombay. Di babak pertama, diumumkan lima besar peserta baik putra maupun putri. Mereka kemudian memilih pertanyaan dalam fish bowl yang dibacakan para juri, seperti pentingnya KB di Indonesia, tanda-tanda pubertas, kiat-kiat menjadi konselor sebaya dan penerapan PIK Remaja menjadi ektrakurikuler di sekolah.
Setelah melakukan penilaian, dewan juri memutuskan tiga besar finalis baik dari putra maupun putri. Keenam peserta kembali harus menjawab pertanyaan yang diberikan dewan juri. Yang berbeda dari babak pertama, di tiga besar ini para peserta mendapatkan pertanyaan yang sama. Untuk finalis putra, jika diharuskan memilih jarum dan gunting, apa yang dipilih dan apa alasannya. Mereka juga harus menyampaikan pendapat tentang human trafficking atau perdagangan manusia. Sementara untuk finalis putri, jika mereka menjadi bunga, apa yang dipilih dan apa alasannya. Ketiga finalis putri juga diminta menyampaikan pandangan mereka tentang batik Indonesia.
Dewan juri kembali melakukan penilaian. Setelah melihat penampilan para peserta dan mendengar jawaban mereka, diputuskanlah pemenang Lomba Genre dalam rangkaian Temu PIK Remaja ini. Untuk pemenang putra, Juara 1 diraih oleh Devan Agmu Ahmad dari SMA 2 Pare, Juara 2 oleh M. Arro Audino dari SMA 1 Wates, Juara 3 diraih Kharisma Utama SG, mahasiswa Akper Pamenang Pare.
Sedangkan untuk finalis putri, Yusi Afidah Oktavia dari SMA 1 Wates berhasil menjadi Juara 1, disusul Puspa Rista Nurhapsari dari Akper Pamenang Pare menjadi Juara 2. Untuk juara 3 disandang oleh Silvi Nuryana dari MA Maarif NU Kepung. Para juri juga menobatkan Juara Penampilan Terbaik yaitu Dwi Cahyo Abadi dari SMKN 1 Plosoklaten dan Diah Ayu Sugita dari Akbid Pamenang.
Kepala Dinas P2KBP3A Kabupaten Kediri Dra. Wuryandari Josep, M.Si melalui Kabid Pelayanan dan Pembinaan KB dr. Nurwulan Andadari mengungkapkan terdapat 8 lomba yang digelar dalam rangkaian Temu PIK Remaja ini. Lomba mulai dilaksanakan pada tanggal 17 – 23 Oktober 2017. Puncak Temu PIK Remaja direncanakan dilaksanakan pada tanggal 1 Nopember 2017 mendatang.
“Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengajak remaja agar mereka mampu menjadi generasi muda berencana, mampu merencanakan kapan mereka akan menikah, merencanakan masa depan untuk meraih cita-cita dan akan bekerja di bidang apa. Kami berharap, mereka ini menjadi remaja yang jauh dari free sex, jauh dari pernikahan dini dan jauh dari narkoba. Genre Indonesia, saatnya yang muda yang berencana!” tegas dr. Nurwulan Andadari. (Kominfo/tee,lks,wk)
Baca di link asal : Genre Indonesia, Saatnya Yang Muda Yang Berencana