DI KOTA KEDIRI, KELAPARAN, IBU DAN ANAK MENINGGAL

Tunjangan Pejabat Tembus Rp 50 Juta, Tapi Ada Rakyat Kelaparan?

KEDIRI – Tragis. Memilukan. Terkesan tidak ada perhatian Pemerintah Kota Kediri. Gara-gara kelaparan, warga Kelurahan Singonegaran, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, Jawa Timur, meninggal dunia di rumahnya, karena diduga kelaparan setelah selama diduga tiga hari tidak makan. Situasi ini berbanding berbalik dengan tunjangan kinerja para pejabat di Kota Kediri, di luar gaji dan tunjangan lainnya,  yang mencapai puluhan juta hingga sekitar Rp 50 juta per bulan. Tapi, rakyatnya kelaparan hingga meninggal dunia. Dua orang ibu dan anak yang meninggal itu, adalah Sri Rahayu dan Arif Budiman,

RUMAH SRI RAHAYU : Tempat ditemukan ibu dan anak meninggal dunia, Kelurahan Singonegaran, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri

Informasi yang dikumpulkan Kediri post, ibu dan anak itu tinggal berdua, dalam rumah. Sedang anaknya sebagai disabelitas. Saat ditemukan warga setempat, Rabu, (21/9/23) sekitar pukul 12.00, Sri Rahayu sudah dalam kondisi meninggal, sudah mulai membusuk, bau menyengat, dan tergeletak di lantai. Sedang Arif berada di atas tempat tidur dalam kondisi kritis. Namun, sekitar 15 menit kemudian, Arif ikut meninggal dunia.

Dugaan kuat yang berkembang di masyarakat, mereka meninggal karena kelaparan, karena beberapa hari tidak makan. Maklum, Sri Rahayu sudah tua, sedang anaknya dalam kondisi disabilitas, sehingga tidak bisa bekerja. Kabar yang berkembang, Sri Rahayu memiliki riwayat penyakit lambung.

Informasi penemuan mayat di rumah karena dugaan kelaparan itu, bermula saat salah seorang warga ingin bertamu ke rumah Sri Rahayu. Namun, rumahnya dalam kondisi tutup. Saat dipanggil-panggil, tidak ada jawaban. Sementara, selambu rumahnya juga tertutup. Padahal, biasanya keduanya sering keluar rumah.

Melihat situasi itu, dia kemudian memanggil warga yang lain. Akhirnya, mereka memaksa masuk rumah, karena khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Setelah warga masuk, ternyata kondisi Sri Rahayu tergeletak di lantai dalam kondisi sudah tidak bernyawa dan mulai berbau membusuk. Sedangkan Arif Budiman tergeletak di tempat tidur dalam kondisi kritis. Namun, dalam beberapa waktu kemudian, setelah dikeluarkan dari dalam rumah, Arif Budiman menyusul meninggal dunia. Kejadian itu, kemudian dilaporkan ke polisi.

Kasat Reskrim Polres Kediri Kota, AKP Nova Indra, saat dihubungi Kediri post melalui saluran whatsApp, belum memberikan jawaban. (mam)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.