Pemkab Kediri tegaskan, Pengibaran Bendera Merah Putih Lebih Utama

Kediri-Pemerintah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, menyebut bahwa pengibaran bendera Merah Putih harus lebih utama ketimbang bendera lainnya.

Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana mengemukakan pihaknya tidak melarang adanya pengibaran bendera lainnya termasuk bendera one piece, namun yang diutamakan adalah bendera Merah Putih.

“Selama bendera (one piece) itu tidak lebih tinggi dari Bendera Merah Putih, tidak masalah,” katanya di Kediri, Kamis.

Menurut dia, pengibaran bendera lain adalah bentuk kreativitas. Bendera itu tidak hanya dalam bentuk bendera one piece, namun masih banyak kartun atau anime yang juga merupakan sebuah kreativitas.

Pihaknya tidak melarang adanya berbagai bentuk ekspresi yang dilakukan oleh masyarakat di wilayah kabupaten Kediri.

Ia pun berharap tidak ada aksi seperti sweeping terkait dengan pengibaran bendera one piece, yang saat ini ramai di jagad maya.

“Tidak ada (sweeping),“ kata dia.

Sebagaimana diketahui, pengibaran bendera one piece ini tengah ramai diperbincangkan oleh netizen.

Di media sosial, ditemukan banyak postingan mengenai bendera one piece berwarna hitam dengan logo tengkorak dan topi jerami.

Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo HR Muhammad Syafi’i mengajak anak-anak muda untuk menumbuhkan nilai-nilai semangat dari Anime One Piece dengan mengibarkan bendera Merah Putih.

“Jika ada anak muda senang dengan kisah fiksi One Piece, kita bisa ajak mereka untuk mendukung program terbaik Presiden dan semangat serta energi itu bisa kita arahkan untuk mengibarkan dan membela Merah Putih. Nakama kibarkan Merah Putih,” ujar Romo Syafi’i di Jakarta.

Wamenag menilai pengibaran bendera one piece tersebut sebagai bagian fenomena budaya populer di kalangan generasi muda.

Ia memandang semangat yang dibawa dalam serial anime tersebut seperti antipenindasan, antipenjajahan, dan antiketidakadilan sama seperti nilai yang diperjuangkan Presiden Prabowo Subianto.

“Nilai antipenindasan kan positif. Nilai antipenjajahan juga positif. Ini termasuk nilai yang juga diperjuangkan Presiden Prabowo melalui semangat kemandirian bangsa,” ujar Wamenag.

Kisah fiksi One Piece ditulis pada akhir tahun 90-an oleh penulis dari Jepang, Eiichiro Oda.

Di Indonesia, kata Wamenag, banyak kisah pahlawan yang juga memiliki nilai-nilai yang sama, bahkan itu nyata bukan fiksi.

“Kisah-kisah pahlawan ini bisa dikemas juga dalam bentuk rangkaian saga kejuangan pahlawan yang sarat nilai dan itu kontekstual dengan Indonesia. Ini bisa menjadi langkah inovatif dalam memperkuat semangat kebangsaan di tengah tren budaya populer. Kita minta anak muda ambil nilai kepahlawanan untuk membela Merah Putih,” kata Wamenag.[adv/kom]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.