KEDIRI- Maraknya isu dugaan kemungkinan adanya KKN atau dugaan penyimpangan pada ujian pengisian perangkat desa masal di Kabupaten Kediri, dikabarkan mulai memunculkan pergerakan massa. Dikabarkan, pada Kamis (11/1/2024), ada pergerakan massa dari LSM LiRa, melakukan aksi demonstrasi ke kantor Pemkab Kediri, untuk menolak hasil ujian perangkat desa dan meminta agar ujian perangkat desa masal, diulang.
Ketua LSM LiRa Kediri, Alief Bahari Djunaedi, dikonfirmasi melalui saluran seluler menjelaskan, pihaknya memang berencana menggelar demonstrasi, karena adanya beberapa laporan dari Masyarakat peserta ujian, yang menceritakan bagaimana proses ujian perangkat desa itu berlangsung. “Juga pantauan kami, ujian perangkat itu terkesan asal-asalan,”katanya/
Rencana aksi demonstrasi menolak hasil ujian perangkat desa yang dilakukan pada 27/12/2023 itu, akan dilakukan di kantor Pemkab Kediri dan Kejaksaan. Surat pemberitahuan rencana aksi demonstrasi itu, juga disampaikan ke KPK, Kejaksaan, dan Polda Jatim, mengingat pentingnya isu dugaan KKN pengisian perangkat desa masal itu, cukup massif di Masyarakat.
Seperti diberitakan, pengisian perangkat desa masal di Kabupaten Kediri, muncul banyak isu dugaan KKN di Masyarakat. Mulai isu dugaan jual beli jabatan, calon pemenang sudah diploting siapa yang akan menjadi perangkat desa baru, hingga muncul nama-nama siapa yang hampir pasti jadi perangkat desa baru, semenjak ujian belum dilaksanakan, hingga bukti banyaknya keluarga kepala desa dan perangkat desa yang menjadi perangkat desa baru.
Selain itu, proses ujian perangkat desa yang seharusnya dilakukan seperti kompetisi terbuka, fair play, dan transparan mulai awal hingga akhir, ternyata banyak dinilai tidak transparan, seperti ujian pribadi, bukan ujian kompetisi. (mam)
Tinggalkan Balasan