KEDIRI- Kinerja pasangan Walikota Kediri Vinanda Prameswati dan Wakil Walikota Qowimuddin alias Gus Qowim, hingga satu semester pertama kinerjanya, terkesan masih meragukan. Setidaknya, berdasarkan serapan anggaran APBD Kota Kediri hingga Oktober 2025, serapan anggaran baru mencapai sekitar 50 persen.
Serapan dana yang baru 52 persen itu pun, mayoritas anggaran rutin, seperti gaji pegawai, tunjangan pegawai, dan sebagainya, yang memang harus dikeluarkan setiap bulan karena menjadi hak pegawai. Sedang untuk dana Pembangunan dan dana masyarakat, masih terlalu kecil yang dikeluarkan atau nyaris belum banyak yang dikeluarkan. Sehingga tekesan, masyarakat masih belum mendapatkan prioritas untuk diperhatikan oleh pemerintahan Vinanda dan Gus Qowim.
Mengingat, salah satu tolok ukur kinerja pemerintah, antara lain kemampuan menyerap anggaran yang sudah direncanakan, atau melaksanakan Pembangunan yang sudah direncanakan sebagaimana yang tertuang dalam APBD. Uang disediakan APBD, pemerintah tinggal menjalankan sebagaimana yang direncanakan.
Terkait minimnya serapan anggaran khususnya dana Pembangunan dan dana masyarakat ini, beberapa Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) sempat mempertanyakan dan meminta agar dana kelurahan segera dikeluarkan, mengingat masa pelaksanaan anggaran tinggal sekitar 2 bulan lagi, yaitu November dan Desember, yang dikhawatirkan pembangunan tidak bisa dilaksanakan karena waktunya yang terlalu mepet.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Kota Kediri, Roni Yusianto, saat dikonfirmasi Kediri Post mengakui bahwa serapan anggaran APBD sampai Oktober 2025 masih sekitar 52 persen. “Sekitar 52 persen,”kata Roni Yusianto.
Meski demikian, Roni tidak bisa menjelaskan lebih rinci terkait perbandingan serapan anggaran dana, antara dana rutin dan dana Pembangunan untuk masyarakat, dari 52 persen anggaran yang sudah diserap tersebut.
Meski demikian, Roni meyakini dalam perjalanan waktu yang masih ada ini, serapan anggaran dana APBD akan terus meningkat. Karena hitungan serapan 52 persen itu, tidak termasuk anggaran yang sedang berjalan. “Kan serapan banyak yang sedang berjalan di sisa waktu ini,”tandasnya.
Roni memperkirakan, serapan anggaran APBD 2025 hingga akhir November atau akhir Desember nanti akan bisa mencapai sekitar 90 persen. (mam)


Tinggalkan Balasan