Kediri-Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, menyampaikan kerugian akibat pembakaran dan penjarahan aset Kantor Pemerintah Kabupaten Kediri ditaksir mencapai Rp500 miliar.
Menurutnya, angka tersebut hanya mencakup kerugian aset yang dijarah dan dibakar, sementara bangunan kantor dan kendaraan dinas yang hangus masih dalam proses perhitungan.
“Gedung masih akan appraisal kita menggunakan. Ahli ITS untuk menghitung kerugian bangunan gedungnya. Rp500 miliar itu aset belum hitung kendaraan,” tuturnya pada Senin (1/9/2025).
Pernyataan itu disampaikan Mas Dhito, panggilan akrab Hanindhito Himawan Pramana saat doa bersama lintas agama bersama Forkopimda Kediri di halaman Kantor Pemkab Kediri.
“Begitu kemarin massa datang langsung menyerang gerbang depan Pemkab Kediri. Langsung menghancurkan kaca-kaca dan melemparkan molotov. Total kerugian yang kami Terima. Ini masih kami hitung terus. Kurang lebih ada di angka 500 miliar,” jelasnya saat menguraikan kronologi kerusuhan pada Sabtu malam hingga Minggu dini hari.
Ia menambahkan, doa bersama lintas agama digelar untuk mendoakan agar masyarakat Kediri dapat kembali bangkit pasca-kerusuhan. “Kita doakan bersama semoga ke depannya Kabupaten Kediri tetap menjadi kabupaten yang guyub, rukun, ayem, tentrem, gemah ripah pahlawan,” tandasnya.
Selain jajaran Forkopimda, kegiatan tersebut juga diikuti organisasi masyarakat dan komunitas ojek online. Sebelumnya, Bupati Kediri juga menetapkan aturan jam malam hingga kondisi benar-benar kondusif. Aparat gabungan TNI-Polri bersama Satpol PP akan melakukan patroli serta membubarkan kerumunan yang masih berlangsung setelah pukul 22.00 WIB[adv/kom]

Tinggalkan Balasan