KEDIRI – Ratusan warga eks Dusun Balerejo, Desa Babadan, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, melakukan demonstrasi di depan kantor Pemerintah Kabupaten Kediri, Rabu (29/9/2021), mendesak Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana alias Dhito, memberikan dukungan pada perjuangan mereka untuk meminta pengembalian hak atas tanah mereka ke Presidan RI.
TUNTUT KEMBALIKAN TANAH : Ratusan warga eks Dusun Balerejo, Desa Babadan, Kecamatan Ngancar, saat demonstrasi di depan kantor Bupati Kediri
Warga berharap, Dhito sebagai Bupati Kediri mau memberikan tandatangan pada surat pengajuan permintaan pengembalian hak tanah mereka itu. Mengingat, permintaan pengembalian tanah itu harus dilakukan mulai dari bawah hingga ke pusat. Aksi demonstrasi itu, merupakan gabungan antara Aliansi Ormas GR – MKLB, Bara Juang, dan Kelompok Tani Maju Makmur Desa Babadan.
Dalam aksinya ini, mereka membawa spanduk, poster, dan bener, yang berisi tuntutan agar tanah mereka dikembalikan dan meminta Dhito sebagai Bupati Kediri mendukung perjuangan mereka. Mereka juga melakukan orasi secara bergantian. Mengingat massa bergerombol begitu banyak, lalu lintas di jalan raya depan kantor Bupati Kediri, akhirnya ditutup.
Rahmat Mahmudi, Koordinator GR MKLB, pada rilisnya menjelaskan, warga sudah selama 55 tahun terusir dari lahan garapan mereka, karena diusir oleh PTPN Ngrangkah Sepawon. Mereka merasa dipaksa untuk melepaskan hak penguasaan atas tanah yang selama ini mereka kuasai, dengan alasan PTPN Ngrangkah Sepawon memilik surat Hak Guna Usaha atau HGU atau tanah tersebut. “Padahal sebelumnya, mereka sudah sekitar 21 tahun menguasai tanah itu,”ujar Rahmat.
Setelah beberapa lama menggelar aksi, mereka akhirnya ditemui dari Tim Kabupaten Kediri. Namun, dalam pertemuan itu gagal mengambil keputusan. Akhirnya, para demonstran itu bergerak ke Pendopo Kabupaten, untuk menemui Bupati Dhito. Mereka ingin Bupati Dhito sendiri yang menemui, sehingga bisa mengambil keputusan.
Hingga tulisan ini di upload, sekitar jam 14.15, demonstrasi di depan Pendopo Kabupaten Kediri masih berlangsung. (mam) i
Tinggalkan Balasan