Bupati Kediri Resmikan RSUD SLG

Bupati Kediri Hj.Haryanti Sutrisno saat meresmikan RSUD SLG

Kediri- Bagi warga Kabupaten Kediri perlu berbangga. Pasalnya kini telah mempunyai dua rumah sakit. Yakni RSUD Pelem Pare dan RSUD Simpang Lima Gumul (SLG). Sehingga bagi warga yang berada di barat sungai berantas tidak perlu repot lagi berobat ke RSUD Pelem Pare yang jaraknya cukup jauh, akan tetapi cukup berobat di RSUD SLG.
RSUD SLG telah diresmikan Selasa (7/8) pagi oleh Bupati Kediri Hj.Haryanti Sutrisno.
“Dengan hadirnya RSUD SLG Kabupaten Kediri ini akses masyarakat lebih didekatkan. Kita upayakan penyediaan sarana dan prasarananya,” ujarnya.
Bupati mereview pembangunan RSUD SLG. Sebelum pembangunan dimulai, Pemkab Kediri membebaskan sebanyak 39 bidang tanah dengan luas kurang lebih 75 hektar.
“Awalnya akan dianggarkan multy years. Kemudian berubah menjadi single years. Selama dua tahun, namun repot karena lelang dua kali. Alhamdulillah, sekarang ini sudah terbangun dan akan kita tambah dari tahun ke tahun,” jelasnya.
Masih kata Bupati, untuk tenaga cleaning servis belum tersedia. Pasalnya, lelang cleaning service belum ada pemenangnya. Akibatnya, para pegawai yang ada selain memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat juga harus nyambi mengepel sendiri.
Dengan berdirinya RSUD SLG, maka Kabupaten Kediri saat ini memiliki dua rumah sakit daerah. Sebab, sebelumnya sudah ada RSUD Kabupaten Kediri yang ada di Desa Pelem, Kecamatan Pare. Lalu bagaimana dengan nasib RSUD Pelem? Menurut Bupati keberadaan dua rumah sakit ini akan bersaing dalam pelayanan.
RSUD Pelem akan memberikan pelayanan kesehatan untuk masyarakat di timur Sungai Brantas, khususnya sekitar Kecamatan Pare, Kepung, Kandangan, Puncu dan sekitarnya. Sedangkan RSUD SLG memberikan pelayanan yang lebih dekat dengan masyarakat di barat Sungai Brantas seperti, Kecamatan Mojo, Semen, Grogol, Tarokan dan sekitarnya.
Bupati dua pereode ini sebenarnya menghendaki adanya radio Terapy di RSUD SLG. Tetapi, karena terbentur peraturan, maka keinginannya harus tertunda lebih dahulu. Hanya rumah sakit paling rendah type B yang bisa memiliki alat radio Terapy. Sedangkan RSUD SLG baru bertype C.
“Ternyata aturan, untuk radio Terapy harus type B. Kita baru C, maka harus kita upgrade. Radio Terapy ini diperuntukkan bagi pasien penderita kanker. Selama ini, masyarakat Kediri yang ingin mendapatkan pelayanan radio Terapy harus pergi ke RSUD Dr. Soetomo, Surabaya,” jelasnya.
Untuk layanan awal RSUD bertipe C ini akan fokus pada pelayanan seperti spesialisasi bedah, anak, obstetri ginekologi, serta penyakit dalam. Sedangkan untuk spesialisasi tambahan yakni jantung dan bedah plastik lalu untuk spesialisasi penunjang seperti anestesi dan patologi klinik (laboratorium).
Dengan peresmian ini, Bupati berpesan supaya, pelayanan harus ramah dan bekerja dengan hati. Pegawai RSUD SLG harus memperlakukan pasien dengan baik.
“Jangan pelit untuk menerangkan. Juga saya titip forkopimda, supaya dibimbing para karyawan dan karyawati secara hukum kesehatan. Bagaimana barang yang termasuk berbahaya. Mereka kadang tidak tahu. suatu waktu mungkin harus diterangkan,” pintanya.
RSUD SLG ini memiliki ruang inap atau kamar sebanyak 60. Hal itu sesuai dengan standartrisasi rumah sakit bertipe C yang terbagi dari kelas VIP, satu, dua dan tiga. Dengan layanan UGD, Poliklinik, ICU, NICU PICU serta ditambah dengan layanan penunjang seperti Laboratorium, Anestesi, Central Sterilization Supply Departement (CSSD), Radiologi dan Pemulasaraan Jenasah.(adv/bd)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.