KEDIRI – Persaingan para kandidat Bupati Kediri 2020 tampaknya benar-benar total. Para kandidat potensial, tampaknya tidak mau berspekulasi tentang risiko rekomendasi partai. Mereka tidak mau hanya mendaftar di satu partai, begitu ada partai yang buka pendaftaran, mereka segera mendaftar. Harapannya, jika gagal lewat partai satu, masih ada partai yang lain. Mereka seakan sama-sama ingin memainkan total football dalam perebutan Calon Bupati Kediri.
Seperti yang dilakukan Masykuri dan pasangan Mujahid – Eko Ediono. Masykuri setidaknya sudah mendaftar di tiga partai, yaitu PDI-P Perjuangan, Nasdem, dan Gerindra. Sementara pasangan Mujahid-Eko Ediono sudah mendaftar di dua partai, yaitu PDI-P dan Gerindra. Beberapa kandidat lain seperti Ridwan, Gaguk, juga mendaftar tidak hanya di satu partai.
”Setiap ada peluang,kami akan masuk. Tidak menutup kemungkinan, jika ada partai lain yang membuka, kami juga akan mendaftar,” ujar Mujahid, saat dikonfirmasi ketika mendaftar di Partai Gerindra.
Menurut Mujahid, ketika dirinya maju sebagai calon Bupati harus ada partai yang mengusung. Semakin banyak partai yang mengusung akan mempermudah langkahnya untuk maju sebagai calon Bupati Kediri.
Serupa dengan Mujahid, Masykuri yang sudah mendaftar di tiga partai, menjelaskan bahwa dia ingin berkomunikasi dengan semua partai untuk maju sebagai calon bupati. “Saya berkomunikasi pada semua partai untuk menawarkan diri supaya bisa merekomendasikan saya untuk maju sebagai Calon Bupati Kediri,” tutur Masykuri.
Masykuri dan Mujahid, secara generatif politik adalah serupa. Masykuri kini Wakil Bupati Kediri, sedangkan Mujahid adalah Kepala Kesbangpolinmas Kabupaten Kediri didukung Incumbent. Sementara, Adi Suwono adalah pengusaha keturunan Tionghoa, sekaligus satu-satunya kandidat keturunan Tionghoa yang ikut mendaftar sebagai Calon Bupati Kediri, (mam)
Total Football Regent Candidates
KEDIRI – The competition for the candidates for the Kediri 2020 Regent seems to be truly total. Potential candidates, apparently, do not want to speculate about the risk of party recommendations. They do not want to only register in one party, once a party is open for registration, they immediately register. The hope, if it fails through party one, there are still other parties. They seemed to both want to play total football in the struggle for candidates for the Regent of Kediri.
Like what Masykuri and the Mujahid-Eko Ediono pair did. Masykuri has registered at least in three parties, namely PDI-P Perjuangan, Nasdem, and Gerindra. While the Mujahid-Eko Ediono pair had registered in two parties, namely PDI-P and Gerindra. Several other candidates such as Ridwan, Gaguk, also registered not only in one party.
“Every chance we have, we will enter. It is possible that if another party opens, we will also register, “said Mujahid, when confirmed when registering in the Gerindra Party.
According to Mujahid, when he advanced as a candidate for Regent, there must be a party that carries. The more parties that carry it will make it easier to move forward as a candidate for the Regent of Kediri.
Similar to Mujahid, Masykuri, who has registered in three parties, explained that he wanted to communicate with all parties to advance as a candidate for regent. “I am communicating with all parties to offer myself so I can recommend me to go forward as a candidate for the Regent of Kediri,” said Masykuri.
Masykuri and Mujahid, generatively politics are similar. Masykuri is now Deputy Regent of Kediri, while Mujahid is the Head of the Kesbangpolinmas District of Kediri supported by the Incumbent. Meanwhile, Adi Suwono is a businessman of Chinese descent, as well as the only candidate of Chinese descent who also registered as a Candidate for Regent of Kediri, (mam)
Tinggalkan Balasan