Trenggalek-Ratusan warga yang tergabung dalam Masyarakat Peduli Trenggalek melakukan protes terkait pengerjaan jalan hotmix di wilayah mereka rabo (18/4)
Protes tersebut dilakukan lantaran pengerjaan jalan yang nilainya mencapai puluhan miliar rupiah tersebut dikerjakan tidak sesuai prosedur. Imbasnya, belum lagi genap satu tahun beberapa titik jalan tersebut kondisinya sudah rusak.
Protes kali ini dilakukan puluhan warga dari sejumlah wilayah kecamatan di Kabupaten Trenggalek dengan mendatangi SKPD terkait yakni Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat(PUPR) serta DPRD Trenggalek. Dalam aksinya, massa menuntut agar pelaksana pengerjaan pembangunan jalan diproses secara hukum lantaran proses pengerjaanya menyalahi aturan.
Mengunakan jumlah truk dan pick up, massa mendatangi kantor Dinas PUPR. Namun sayang kedatangan massa dengan maksud meminta bertemu langsung dengan pejabat bersangkutan tidak dipenuhi. Alhasil, massa yang kecewa hanya melakukan orasi dan melanjutkan aksinya menuju kantor DPRD Trenggalek dengan pengawalan ketat puluhan personil kepolisian.
Sekitar pukul 10.00 massa tiba di depan kantor DPRD Trenggalek dan langsung membentangkan poster dan berbagai tulisan terkait protes yang mereka lakukan. Namun lagi-lagi sayang massa tidak bisa merengsek masuk kedalam kantor DPRD Trenggalek lantaran sejumlah petugas kepolisian yang berjaga hanya memperbolehkan massa melakukan orasi di depan halaman kantor wakil rakyat tersebut.
Namun setelah melakukan lobi-lobi, akhirnya beberapa perwakilan massa diperbolehkan menemui pimpinan dewan yang sudah menunggu kedatangan puluhan massa yang tergabung dalam Masyarakat Peduli Trenggalek tersebut.
Koordinator aksi, Budi Santoso, menyampaikan kedatangan mereka kali ini adalah untuk menyampaikan aspirasi tentang kondisi jalan hotmix yang saat ini sebagian sudah memprihatinkan. Parahnya lagi, beberapa aturan yang harus dilakukan dalam proses pengerjaan jalan hotmix tidak dilakukan oleh perusahaan pelaksana. Salah satunya suhu material yang harus melebihi seratus derajat celcius. Namun berbeda pada pekerjaanya hotmix di sembilan titik berbeda di Kabupaten Trenggalek.”Masak, suhunya Cuma 35 derejat. Pas kita pegang sama sekali tidak panas. Kalau seperti itu pasti mudah hancur,” kata Budi.
Lebih dari itu, kondisi diperparah dengan proses pengerjaan jalan yang ada lapisan dasarnya tidak diberikan perekat berupa aspal curah. Budi menyampaikan aspal hotmix tersebut langsung diratakan tanpa mengikuti aturan yang sesuai. Untuk memastikan kondisi tersebut, Budi mengaku menyertakan bukti berupa vedio proses pengerjan di beberapa titik. ”Banyak kasus seperti itu. Tapi tetap saja dibiarkan begitu saja. Makanya, biat dianggap tidak mengada-ada, bukti vediinya kita serahkan,” papar Budi.
Sementara itu Wakil Ketua DPRD Trenggalek, Guswanto, menyampaikan pihaknya sudah menerima sejumlah laporan terkait proses pengerjaan sejumlah proyek jalan hotmix bermasalah di Kabupaten Trenggalek. Dari dasar tersebut DPRD akan segera memanggil sejumlah pihak terkait untuk dimintai keterangan seputar persoalan tersebut. “Sebenarnya kita juga sudah dapat laporan dari Inspektorat. Memang benar banyak kerugian dari proyek ini. Nanti akan segera kita tindaklanjuti,” pungkas Guswanto. (ko)
Tinggalkan Balasan