Kediri-Sejak pagi, ribuan pelamar kerja dari Kota Kediri dan sekitarnya telah memadati Gedung Sport Center Universitas Nusantaara PGRI (UNP) Kediri untuk mengikuti Kediri Urban Job Fair (KUJF) 2023, Sabtu (27/5). Kegiatan yang merupakan kolaborasi apik antara Pemkot Kediri, UNP Kediri dan Forum Bursa Kerja Khusus (FBKK) Kota Kediri tersebut menawarkan lebih dari dua ribu lowongan pekerjaan bagi pelamar untuk tingkat pendidikan Diploma/sarjana, dan lulusan SMA/SMK Sederajat.
Kepala Dinas Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Tenaga Kerja (Dinkop UMTK) Kota Kediri, Bambang Priyambodo saat membuka KUJF 2023 mengungkapkan, kegiatan ini dimaksudkan untuk menekan angka pengangguran di Kota Kediri serta menjembatani lulusan dari lembaga pendidikan di Kota Kediri dalam memasuki dunia kerja. “Dengan semakin banyaknya lembaga pendidikan di Kota Kediri, maka sangat penting bagi pemerintah daerah bersama stakeholder terkait memfasilitasi para lulusan ini memasuki dunia kerja,” ungkapnya.
“Untuk itu pelaksanaan job fair ini dapat menjadi wahana efektif menciptakan ruang temu bagi pemberi kerja dan pencari kerja. Karena pemberi kerja bisa mendapatkan calon pekerja yang dibutuhkan, sementara para pencari kerja memiliki banyak alternatif bidang pekerjaan yang sesuai minat, kompetensi, dan kualifikasinya.” Imbuh Bambang.
Merujuk data resmi BPS tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Kota Kediri berhasil diturunkan dari 6,37 persen pada 2021 menjadi 4,38 persen pada tahun 2022. Oleh karena itu, Dinkop UMTK Kota Kediri terus berupaya mengelola informasi pasar kerja secara efektif. Salah satunya dengan menjembatani para pemberi kerja dan pencari kerja melalui platform digital yang masih dalam proses peninjauan. “Saat ini masih dilakukan proses reviu oleh Kementerian PAN-RB. Kami harap program tersebut dapat segera dijalankan untuk memudahkan warga Kota Kediri mendapatkan pekerjaan,” Bambang menuturkan.
Lebih jauh, Pemkot Kediri juga menaruh perhatian kepada pembangunan sektor ketenagakerjaan yang inklusif. Salah satunya dengan mengikut sertakan para pencari kerja dari kalangan disabilitas. “Saat ini Kota Kediri memiliki Unit Layanan Disabilitas (ULD) Ketenagakerjaan yang dapat mendorong penyerapan tenaga kerja disabilitas oleh dunia usaha. Termasuk juga keikutsertaan dalam rangkaian pelatihan yang akan dilakukan dalam waktu dekat,” ucapnya.
Pelaksanaan Job Fair sendiri, diyakini masih banyak diminati oleh masyarakat. Seperti diungkapkan oleh Walikota Kediri, Abdullah Abu Bakar yang menyampaikan sambutan secara virtual. “Ditengah banyaknya platform digital pencarian kerja, saya yakin bursa kerja ini tetap diminati oleh para pencari kerja maupun perusahaan, karena terjadi interaksi langsung antara keduanya,” ungkapnya.
Walikota yang akrab disapa Mas Abu ini berharap pelaksanaan KUJF 2023 menjadi sarana efektif dalam menekan angka pengangguran di Kota Kediri. “Melalui bursa kerja ini, mudah-mudahan semakin banyak masyarakat Kota Kediri baik dari lulusan SMA, SMK, maupun dari Perguruan Tinggi yang dapat memasuki dunia kerja dan menapaki karir yang cemerlang,” pungkasnya.
Sebanyak 61 perusahaan yang berasal dari tingkat lokal, regional, maupun nasional turut berpartisipasi dalam gelaran KUJF 2023 tersebut. Banyaknya perusahaan partisipan menarik antusias para pelamar dalam mencari pekerjaan yang diinginkan. Salah satunya Shohiyatul Aisy dari Kota Kediri yang menyambut baik acara tersebut. Menurutnya dengan bursa kerja yang diselenggarakan ini dapat memudahkan dirinya dalam menemukan pekerjaan yang diinginkan. “Kebetulan saya fresh graduate jadi memudahkan untuk lebih mengenal dunia kerja dan melamar pekerjaan yang sesuai dengan keinginan saya karena banyak pilihan disini,” kata Aisy.
Selain bursa kerja, dalam KUJF 2023 itu Dinkop UMTK juga membuka layanan pengurusan Kartu AK-1, talkshow mengenai strategi menempuh psikotes, serta mobil layanan informasi pasar kerja dari Disnakertrans Provinsi Jawa Timur.[adv/kom]
Tinggalkan Balasan