Kediri – Bupati Hanindhito Himawan Pramana mengucurkan bantuan sosial pendidikan melalui Gerakan Nasional Orang Tua Asuh (GNOTA) tahap kedua kepada ribuan pelajar dan mahasiswa di Kabupaten Kediri.
Penyerahan bantuan diberikan secara simbolis yang berlokasi di STIKES Pamenang Pare, Kamis (24/11/2022). Total anggaran yang dikucurkan pada tahap ini sebanyak Rp 3.239.500.000 dengan jumlah penerima 2.200 anak dari keluarga tidak mampu.
Adapun rinciannya, tingkat SMP/MTS sebanyak 1.121 anak, tingkat SMA/SMK/MA sebanyak 1.039 anak dan 40 tingkat mahasiswa. Mas Dhito, mengharapkan bantuan sosial pendidikan tersebut dapat membantu keberlangsungan pendidikan warganya sehingga mampu menimba ilmu secara maksimal.
“Mas Bupati (Mas Dhito) menginginkan anak usia sekolah kelak saat dewasa dapat memberikan kontribusi bagi Kabupaten Kediri,” kata Plt Kepala Dinas Pendidikan Mokhamat Muhsin saat penyaluran bantuan.
Menurut Muhsin, bupati tidak menginginkan ada anak di Kabupaten Kediri yang tidak sekolah, terlebih karena alasan biaya. Untuk itu, pada tahun 2022 Pemerintah Kabupaten Kediri mengalokasikan anggaran bantuan sosial pendidikan sebesar Rp22,5 miliar.
Dari anggaran yang dialokasikan itu, penyaluran bantuan GNOTA tahap pertama telah dilakukan pada September 2022 dengan penerima 241 orang mahasiswa. Bahkan, diungkapkan Muhsin, khusus untuk mahasiswa yang bersekolah di STIKES Pamenang diakui kuota penerima akan ditambah.
“Adik-adik setelah lulus nanti dan pulang ke kampung masing-masing diharapkan dapat ikut serta membangun Kabupaten Kediri di bidang kesehatan, ” ungkapnya di depan para mahasiswa penerima bantuan sosial pendidikan.
Setelah penyaluran bantuan sosial pendidikan tahap kedua rampung, nantinya bakal dilanjutkan penyaluran bantuan tahap ketiga. Adapun bagi pelajar yang telah mendaftar pengajuan bantuan pendidikan di sekretariat GNOTA, diminta untuk bersabar menunggu proses verifikasi akhir.
“Paling lambat pekan pertama atau kedua Bulan Desember semua bantuan pendidikan diharapkan telah tersalurkan semua,” ucapnya.
Melalui Muhsin, bupati berpesan kepada pelajar penerima bantuan pendidikan untuk tetap semangat dalam belajar. Hal itu mengingat pendidikan menjadi faktor penting yang akan mempengaruhi masa depan anak.
“Pendidikan menjadi faktor penting bagi masa depan, alasan biaya jangan menjadi faktor penyebab putus sekolah, dan kita akan terus pantau,” tandasnya.
Sementara itu, Alfian Putra Adiguna, 12, pelajar kelas 1 SMP Negeri 1 Badas yang ditemui di acara penyerahan bantuan mengaku dirinya telah mendapatkan bantuan pendidikan sejak kelas 6. Bantuan yang diterima sangat membantu dalam pendidikannya.
“Bantuan untuk bayar sekolah, kalau sisa untuk beli tas, sepatu dan kebutuhan sekolah lain, ” akunya.[adv/kom]
Tinggalkan Balasan