KEDIRI – Kasus dugaan korupsi pada proyek pengadaan buku SDN di Dinas Pendidikan Kota Kediri tahun 2018, ada kemungkinan merupakan konspirasi proyek. Dugaan itu, dilihat dari data bahwa CV. Surya Edukasi sebagai pemenang, ternyata hanya dipinjam benderanya. Kedua, jumlah barang yang dikirim jauh di bawah jumlah yang dipesan dan itu diterima oleh Dinas Pendidikan. “Kasus korupsi itu sering terjadi karena konspirasi. Tidak mungkin dilakukan sendirian,”ujar Sutrisno.
Seperti diberitakan, proyek pengadaan buku di Dinas Pendidikan Kota Kediri tahun 2018 disidik oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Kediri, karena diduga ada unsur korupsi dengan kerugian negara diprediksi Rp 350 juta. Pada kasus proyek senilai Rp 906 juta lebih itu, Kejari sudah memeriksa sejumlah kepala sekolah, pejabat Dinas Pendidikan, dan pemenang tender.
Sutrisno menjelaskan, jika dilihat data bahwa jumlah buku yang dipesan ternyata yang dikirim jumlahnya tidak sama dengan pesanan, dan nyatanya diterima oleh Dinas Pendidikan, sudah menunjukkan adanya indikasi penyalahgunaan wewenang dalam jabatan. “Kalau memang tidak ada konspirasi, jika jumlah buku kurang dari pesanan, maka akan ditolak atau ditagih kekurangannya. Kalau dibiarkan, ada indikasi disengaja. Jumlah uang yang masuk ke perusahaan secara riil, pasti berbeda dibanding nilai kontraknya secara formal. Lalu kelebihan uangnya kemana?,”jelas Sutrisno dengan nada Tanya.
Menurut Sutrisno, pihak CV pemenang tender, kepala sekolah, dan Dinas Pendidikan, harus diperiksa intensif untuk mengetahui kemana saja alur uang itu mengalir. Umumnya, uang hasil korupsi itu akan mengalir dari hulu ke hilir, sesuai kapasitas dan wewenangnya dalam pembagian hasil korupsi. “Aliran dana itu yang harus ditelusuri dengan baik. Karena ini termasuk indikasi menguntungkan diri sendiri, orang lain, maupun korporasi, yang mengakibatkan kerugian perekonomian dan keuangan negara,”tambahnya.
Sementara itu, pada lelang proyek pengadaan buku perpustakaan di seluruh SDN tahun 2018 itu, pada saat lelang ada 4 penawar, yaitu PT. Surya Edukasi dengan penawaran Rp 906.632.500, CV. Karya Mandiri dengan penawaran Rp 920. 620. 300, CV. Bintang Pantai Utara dengan penawaran Rp 932.348.050, dan CV. Bintang Pustaka dengan penawaran Rp 937.413.450. Lelang buku ini menggunakan sistem gugur dengan harga terendah, yang akhirnya dimenangkan CV. Surya Edukasi, Gunung Kidul, Yogjakarta. (mam)
Elementary School Book Project, Suspected of a Conspiracy
KEDIRI – The case of alleged corruption in the SDN book procurement project at the Kediri City Education Office in 2018, is possibly a project conspiracy. The allegations, seen from the data that CV. Surya Edukasi as the winner, in fact, only borrowed the flag. Second, the number of goods sent was far below the quantity ordered and received by the Education Office. “Corruption cases often occur because of conspiracy. It is impossible to do it alone, ”said Sutrisno.
As reported, the book procurement project at the Kediri City Education Office in 2018 was investigated by the Kediri City District Attorney (Kejari), because it was suspected that there was an element of corruption with an estimated state loss of IDR 350 million. In the case of a project worth more than Rp 906 million, the Prosecutor’s Office has examined a number of school principals, Education Agency officials, and tender winners.
Sutrisno explained, if you look at the data that the number of books ordered was not the same as the order, and in fact received by the Education Office, it has shown indications of abuse of authority in office. “If there is no conspiracy, if the number of books is less than the order, then it will be rejected or the deficiency will be charged. If allowed, there are indications that it was intentional. The amount of money that enters the company in real terms must be different from the value of the formal contract. Then where is the excess money ?, ”explained Sutrisno in an Tanya tone.
According to Sutrisno, the CV of the tender winner, the principal, and the Education Office, must be examined intensively to find out where the money flows. Generally, the money from corruption will flow from upstream to downstream, according to their capacity and authority in the distribution of proceeds from corruption. “The flow of funds must be traced properly. Because this includes an indication of benefiting ourselves, others, and corporations, which results in economic and financial losses to the state, ”he added.
Meanwhile, at the auction of library book procurement projects in all SDNs in 2018, at the time of the auction there were 4 bidders, namely PT. Surya Education with an offer of Rp. 906,632,500, CV. Karya Mandiri with an offer of IDR 920.620,300, CV. Bintang Pantai Utara with an offer of IDR 932,348,050, and CV. Bintang Pustaka with an offer of IDR 937,413,450. This book auction used a knockout system with the lowest price, which CV. Surya Education, Gunung Kidul, Yogjakarta. (mam)
Tinggalkan Balasan