Kediri – Pj Wali Kota Kediri Zanariah membuka Gerakan Aksi Bergizi Kota Kediri tahun 2024, Jumat (6/9) di Halaman Balai Kota Kediri. Dalam Aksi ini, pelajar SMP dan MTs di Kota Kediri diajak untuk makan dengan menu bergizi seimbang, senam bersama, dan juga minum tablet tambah darah bagi remaja putri. Tak hanya itu, siswa-siswi ini juga mendapat materi mengenai membudayakan sarapan pagi dari Persatuan Ahli Gizi Indonesia Kota Kediri.
“Menyongsong Indonesia Emas 2045 banyak hal yang harus dipersiapkan mulai dari sekarang. Utamanya dalam penyiapan generasi unggul, generasi berkualitas, berdaya saing, dan mampu membawa Indonesia menjadi pemain utama di tingkat global,” ujarnya.
Zanariah mengungkapkan salah satu upaya yang dilakukan pemerintah saat ini adalah meningkatkan kualitas kesehatan, pendidikan, serta infrastruktur pendukung untuk masyarakat. Disamping itu pemerintah juga mendorong agar anak muda memiliki mimpi besar, giat belajar, dan produktif. Oleh karena itu, pemerintah juga terus menekan segala penghambat tujuan tersebut. Salah satunya fenomena anemia dan stunting yang memiliki keterkaitan. Sampai hari ini penekanan angka stunting menjadi program prioritas di skala nasional.
Sampai saat ini masih ada sekitar 37,44 persen remaja putri di Kota Kediri yang rentan menderita anemia. Selain karena faktor gaya hidup dan pola makan, hal ini juga disebabkan para remaja putri masih belum semuanya rutin mengonsumsi tablet tambah darah. Data dari Dinkes Kota Kediri mencatat, masih sekitar 87 persen remaja putri yang sudah rutin mengonsumsi tablet tambah darah. Sedangkan anemia merupakan salah satu penyebab terjadinya stunting. Karena disefisiensi zat besi dan nutrisi yang berdampak pada generasi yang akan dilahirkan para remaja putri nantinya. “Melihat kondisi ini kita perlu berkolaborasi untuk menekan angka stunting dan anemia di Kota Kediri. Termasuk anak-anakku yang hadir di Halaman Balai Kota. Nantinya kalian akan menjadi ibu maka semua harus dipersiapkan sebaik mungkin sejak sekarang,” ungkapnya.
Pj Wali Kota Kediri menjelaskan anemia dan stunting begitu penting untuk ditangani karena anak yang terkena anemia cenderung mudah lelah dan sulit berkonsentrasi. Sedangkan anak dengan stunting akan terhambat pertumbuhannya karena kekurangan gizi kronis terutama sejak 1000 hari pertama kehidupan. Selain secara tampilan fisik, stunting juga berdampak pada kecerdasan, kemampuan perkembangan kognitif, dan daya tahan tubuh. Sebagai upaya dalam mencegah kedua kasus tersebut maka perlu ada gerakan masif dan keberlanjutan di masyarakat. Khususnya para remaja ibu yang kelak akan menjadi ibu. Salah satunya melalui Gerakan Aksi Bergizi yang telah dilakukan Pemkot Kediri sejak tahun 2022. Gerakan Aksi Bergizi ini dilakukan dengan empat intervensi utama. Yakni, aktivitas fisik, sarapan pagi bersama menu gizi seimbang, minum tablet tambah darah setiap minggu, dan edukasi kesehatan. “Saya berharap aksi konsisten dilaksanakan tiap SMP/MTs di Kota Kediri. Karena ini merupakan pembekalan jangka panjang agar para remaja di Kota Kediri semakin sehat, kebutuhan gizi tercukup, dan kelak dapat lahir pula generasi unggul,” jelasnya.
Dalam kegiatan ini juga dilakukan penandatanganan komitmen pelaksanaan Aksi Bergizi tiap pekan oleh Pj Wali Kota Kediri, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Kepala Dinas Kominfo, Kepala Dinas Pendidikan, Plt Kepala Kemenag, serta 41 SMP/MTs di Kota Kediri. Pada Aksi Bergizi Kota Kediri di Halaman Balai Kota diikuti oleh 300 orang. Lalu diikuti secara daring melalui youtube oleh sekitar 10.000 pelajar SMP/MTs se-Kota Kediri.
Turut hadir, Kepala Dinas Kesehatan Fajri Mubasysyir, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Ridwan, Kepala Dinas Kominfo Apip Permana, Kepala Dinas Pendidikan Anang Kurniawan, Plt Kepala Kemenag Zamroni, dan tamu undangan lainnya.[adv/Kom]
Tinggalkan Balasan