TULUNGAGUNG.- Besarnya dana desa yang digelontorkan pemerintah belum termanfaatkan dengan baik. Hal itu mendorong Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (DITJENPPMD) memberi pembekalan kepada masyarakat dan pemuda.
Bekerjasama dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, menggelar Seminar Pengelolaan Dana Desa di Barata konvention Hall Tulungagung, Sabtu (15/12) lalu diikuti oleh ratusan pemuda dan masyarakat. Hal itu dalam rangka meningkatan kualitas para pemuda dan pendamping desa.
Hadir dalam kegiatan ini Ditjen PPMD M Zaini Mustaqiem, Staf Khusus Kementerian Pemuda dan Olahraga Bidang Komunikasi dan Kemitraan Anggia Ermarini, Koordinator Konsultan Pendamping Desa Wilayah IV Jawa Timur Andry Dewanto Ahmad, seluruh pendamping desa se-Kabupaten Tulungangung dan organisasi kepemudaan se-Kabupaten Tulungangung.
Zaini Mustaqiem menjelaskan, misi pendampingan desa ini adalah munculnya masyarakat yang berpemerintahan kuat dan demokratis di desa. Diharapkannya, desa tumbuh menjadi wilayah yang berdaya.
“Sehingga mampu membiyai dirinya sendiri atas inisiatif masyarakat desa dan fasilitator nya. Dengan demikian, maka akan tercipta desa maju, dan mandiri dalam berpemerintahan,” terangnya.
Ia juga menambahkan, peran pemuda dalam memajukan desanya sangat penting. Menurutnya pemuda memiliki potensi membawa perubahan tidak hanya secara fisik namun juga ide-ide yang kreatif.
“Jika ingin mengubah desa jangan hanya dirubah secara fisik namun juga dalam hal cara berfikir. Dalam hal ini, pemuda desa harus mampu mempunyai peran terhadap perubahan cara berfikir di masyarakat. Pemuda desa jangan terlalu tergantung dengan dana desa yang diberikan,” tandasnya.
Sementara itu, Staf Khusus Kementerian Pemuda dan Olahraga Bidang Komunikasi dan Kemitraan Anggia Ermarini menyebut bahwa pemuda harus mampu memanfaatkan teknologi dengan baik. Menurutnya, salah satu bentuk bagaimana pemuda mampu berkontribusi terhadap pembangunan desa adalah dengan melalui teknologi.
“Teknologi menjadi hal terpenting di zaman sekarang. Dengan menggunakan teknologi secara bijak, organisasi sosial desa seperti karang taruna akan menjadi inti kegiatan inovasi dan penggerak di desa masing-masing,” pungkas Anggia.(bd)
Tinggalkan Balasan