Kediri- Sebagai sarana menggerakkan ekonomi di Kota Kediri, Bank Indonesia (BI ) Kediri menggelar sarasehan Tenun Ikat Kediri, di Showroom Medali Mas, Kelurahan Bandar Kidul, Kota Kediri, Jumat (17/2/23).
Dalam acara tersebut dihadiri oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Kediri, Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kota Kediri, Puluhan media serta para anggota koperasi dan pengrajin tenun ikat Bandar Kidul.
Kepala Perwakilan BI Kediri, Mochamad Choirur Rofiq menyampaikan, Fesyen sebagai bagian dari Ekonomi Kreatif (Ekraf) merupakan industri yang berkembang pesat dengan permintaan kain dan produk busana jadi yang terus meningkat.
BI Kediri bersama Pemkot Kediri telah memberikan pelatihan dan pendampingan perajin tenun ikat Kediri yang tergabung dalam Koperasi Bankid Berkah Kediri.
“Kami memberikan dukungan hulu maupun hilir, memfasilitasi pelatihan teknis desain dan produksi, serta promosi pada event seperti Dhoho Street Fashion (DSF) dan Jakarta Fashion Trend 2023,” jelasnya.
Kegiatan ini bekerjasama dengan desainer berpengalaman Wignyo Rahadi, agar tenun ikat Kediri bisa sama bagus dan dikenal seperti tenun daerah lain.
“Kuantitas dan kualitas produksi, motif khas Kediri, serta strategi harga bisa kita kembangkan lagi,” tambahnya.
Sementara Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kota Kediri, Ferry Djatmiko menuturkan, pembangunan bandara dan jalan tol menjadi peluang sekaligus tantangan untuk Kota Kediri.
“Kita dorong agar Kota Kediri dapat menjadi kota jasa dan pariwisata. Bandar Kidul dengan sentra produksi tenun ikat-nya dan penguatan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) bisa menambah kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya.
Sedangkan Chevy Ning Suyudi, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Kediri menambahkan, Pemkot Kediri telah menginisiasi program Kampung Keren untuk menangkap peluang pembangunan bandara dan jalan tol.
“Saat ini kita batasi agar kelurahan yang mengajukan diri menjadi Kampung Keren bisa jelas dulu program-programnya. Bandar Kidul dan kawasan sekitar GOR Joyoboyo kita siapkan menjadi kelurahan wisata dengan kerjasama pentahelix: pemerintah, industri/swasta, komunitas, akademisi, dan media,” harapnya.
Sedangkan Tanto Wijohari, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Kediri menjelaskan, telah mengusulkan kembali Kelurahan Bandar Kidul menjadi Desa/Kelurahan Devisa ke Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI).
“Tenun Bandar Kidul juga sudah aman Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI)-nya. Pelatihan Sumber Daya Manusia (SDM) kepada perajin tenun ikat juga kami upayakan berkolaborasi dengan program ketenagakerjaan,” jelasnya.
Sementara Erwin Wahyu Nugroho, Ketua Koperasi Bankid Berkah Kediri serta pemilik Tenun Bandoel menyampaikan, terima kasih dengan dukungan dari BI Kediri dan Pemkot Kediri.
“Kami sangat bangga, karena atas dukungan tersebut, tenun ikat dari Bandar Kidul telah dikenakan sebagai seragam oleh Presiden Joko Widodo bersama menteri-menteri kabinetnya pada Oktober 2022 yang lalu,” ungkapnya.
Dalam forum sarasehan muncul berbagai masukan dan usulan yang disampaikan awak media dan anggota koperasi Bankid Berkah Kediri.(bd)
Tinggalkan Balasan