Kediri-Tekankan pentingnya pengelolaan aset sekolah berbasis data, Dinas Pendidikan Kota Kediri menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) dengan tema “Peningkatan Kompetensi Kepala Sekolah dalam Pengelolaan Aset Berbasis Data”, Kamis (5/9). Kegiatan tersebut diikuti seluruh Kepala Sekolah Dasar negeri dan swasta se-Kota Kediri dengan tujuan untuk memberikan pemahaman kepada kepala sekolah mengenai rapor data pendidikan sebagai data aset yang ada di sekolah. Moh Anang Kurniawan, Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri, dalam sambutannya menerangkan bahwa aset sekolah yang dimaksud tidak hanya terbatas pada bangunan dan peralatan, tetapi juga mencakup sumber daya manusia, kurikulum, dan berbagai potensi lainnya yang dimiliki masing-masing sekolah.
Sebagai informasi, rapor pendidikan merupakan platform yang menyediakan data laporan hasil evaluasi sistem pendidikan sebagai penyempurnaan rapor mutu yang sudah ada sebelumnya. “Data rapor pendidikan merupakan sesuatu yang sangat berharga bagi sekolah, karena di dalamnya tersimpan informasi yang sangat komprehensif tentang potensi dan tantangan yang dihadapi masing-masing sekolah,” jelasnya. Anang juga menyebutkan beberapa aspek yang terdapat di dalam rapor pendidikan, antara lain: sikap guru, pandangan siswa mengenai sekolah, literasi dan numerasi siswa, serta pandangan guru tentang beberapa kasus yang sedang terjadi di sekolah.
Agar materi yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh peserta, Dinas Pendidikan Kota Kediri turut menghadirkan narasumber yang ahli di bidang pendidikan yakni Erwin Hari Kurniawan, Dosen FKUP Universitas Islam Kadiri. Pada kegiatan yang berlangsung di Aula Ki Hajar Dewantara tersebut, narasumber mengupas beberapa materi seputar rapor pendidikan, di antaranya: membaca data rapot pendidikan masing-masing sekolah; memahami hubungan antara dimensi input, proses, output pada rapot pendidikan; memahami Identifikasi, Refleksi, dan Benahi (IRB) rapot pendidikan; serta menentukan skala prioritas rapot pendidikan. Anang juga menekankan dalam bimtek tersebut agar sekolah diharapkan menciptakan inovasi pembelajaran dalam rangka branding untuk meningkatkan nilai sekolah di mata masyarakat. “Di Kota Kediri masih diperlukan pemerataan jumlah siswa, makanya dengan inovasi ini kita berharap bahwa akhirnya masyarakat sekitar tahu kualitas sekolah meskipun lokasinya tidak di pusat kota,” ucapnya.
Dengan digelarnya kegiatan tersebut, ia berharap agar kepala sekolah memahami data yang ada di sekolah masing-masing melalui rapor pendidikan. Di samping itu juga kepala sekolah bisa memanfaatkan aset yang ada di sekolah untuk inovasi pembelajaran yang ada di satuan pendidikan. “Karena seminim-minimnya aset kalau kita bisa melihat dari sudut pandang positif maka bisa meningkatkan value sekolah tersebut,” tandasnya. Tak hanya mendapatkan materi pembelajaran, di akhir sesi, para peserta juga diminta untuk membentuk kelompok kecil oleh narasumber untuk mendiskusikan inovasi-inovasi yang telah diterapkan di sekolah masing-masing.(adv/kom)
Tinggalkan Balasan