NGANJUK – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Nganjuk, tampaknya tidak hanya bersosialisasi tentang tahapan Pilbup Nganjuk dan Pilgub Jatim 2018 saja, tapi juga mengadakan kegiatan dengan konsep lomba foto selfie. Kegiatan tersebut bertujuan untuk menstimulus tingkat partisipasi masyarakat dan dapat menekan angka golongan putih atau lebih dikenal dengan sebutan Golput.
Demikian disampaikan, Komisioner KPU Kabupaten Nganjuk Muchiyin, belum lama ini di Nganjuk. Pihaknya mengatakan KPU Nganjuk mempunyai cara jitu atau trik untuk menekan angka golput, pada hari pencoblosan Pilbup Nganjuk dan Pilgub Jatim 27 Juni 2018 nanti.
“Kami buat kegiatan tersebut (lomba selfie), memanfatkan fasilitas ponsel, dilakukan saat hari pencoblosan. Ya, tempatnya dimasing-masing TPS (tempat Pemungutan Suara), ” katanya.
Bagaimana dengan teknis pelaksanaan kegiatan itu nanti? Ditanya demikian, pihaknya mengatakan bahwa teknis lomba tersebut cukup sederhana. Diantarannya, Warga yang memberikan hak suaranya bisa berfoto di area tempat pemungutan suara (TPS) dan menunjukkan bahwa dirinya ikut serta memberikan hak suaranya dalam pilkada 2018.
“Ini memperlihatkan bahwa masyarakat hadir di TPS, menggunakan hak pilihnya, dengan selfie di dekat TPS, berkerumun dengan KPPS. Yang jelas foto menunjukkan bahwa dia menggunakan hak suaranya,” kata Muchiyin.
Hanya saja, dia mewanti-wanti pada saat foto selfie tidak boleh di dalam kotak suara, terlebih lagi menunjukkan kertas hasil pencoblosan yang telah dilakukannya.
Lalu, bagaimana dengan penilaiannya? Untuk penilaian, Muchiyin mengatakan akan melibatkan dari KPU, profesional hingga panitia pengawas pemilu. Mereka menilai berdasarkan kesesuaian dan melanggar ketentuan atau tidak saat swafoto.
Dengan kegiatan tersebut, Muchiyin berharap partisipasi warga semakin meningkat dalam menggunakan hak pilihnya dalam pilkada 2018. Pada pemilu sebelumnya tingkat partisipasi warga 65 persen dan kini KPU berharap agar bisa lebih baik lagi.
Selain lomba swafoto, KPU Kabupaten Nganjuk menyelenggarakan lomba kampung pilkada. Lomba tersebut diikuti perwakilan dari 20 kecamatan di Kabupaten Nganjuk. Setiap kecamatan mengirimkan satu desa yang dinilai terbaik di kecamatan itu dan paling siap untuk ikut lomba.
Dalam lomba tersebut, beberapa hal yang dinilai antara lain antusiasme warga untuk menyambut Pilkada 2018, tingkat partisipasi pemilih, dan tingkat pelanggaran di desa tersebut misalnya adanya temuan politik uang atau tidak. “Lalu ada pemangku kebijakan di masyarakat, camat, lurah, ikut berpartisipasi mendorong atau tidak,” kata Muchiyin.
Sekadar diketahui, Pilkada Kabupaten Nganjuk 2018 diikuti tiga pasangan calon, yaitu nomor urut 1 Novi Rahman Hidayat-Marhaen Djumadi, pasangan calon nomor urut 2 Siti Nurhayati-Bimantoro Wiyono dan pasangan calon nomor urut 3, Desy Natalia Widya-Ainul Yakin.
Jumlah DPT Kabupaten Nganjuk yang akan memilih pada Pilkada 2018 adalah 848.567 pemilih yang tersebar di 20 kecamatan wilayah Kabupaten Nganjuk. Dari jumlah DPT itu, pemilih laki-laki mencapai 423.321 orang, sedangkan sisanya adalah perempuan. Aspirasi mereka akan disalurkan di 2.079 tempat pemungutan suara (TPS) di seluruh kecamatan Kabupaten Nganjuk.(MK/Set)
Tinggalkan Balasan