BKKBN Kunjungi LDII Kediri

*MoU Pencegahan Stunting di Ponpes Barokah

Kediri (27/7). Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Republik Indonesia (BKKBN RI) mengajak LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia) menjalin kerja sama melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dalam rangka pencegahan stunting di Ponpes Wali Barokah Kediri, pada Sabtu (27/7).

Kepala BKKBN RI, Hasto Wardoyo mengatakan bahwa stunting masih menjadi permasalahan besar dalam upaya peningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia. Maka, kerja sama dengan berbagai organisasi masyarakat (Ormas) termasuk LDII, sangat dibutuhkan untuk memperluas jangkauan sosialisasi dan edukasi tentang bahaya stunting.

“Mencerdaskan generasi penerus adalah tanggung jawab bersama antara Pemerintah dan masyarakat. Maka hari ini kami MoU dengan LDII, mensinkronkan dan mengefektivitaskan perihal pencegahan stunting, serta mencetak generasi yang cerdas dan sehat,” ujarnya.

Menurutnya, program LDII memiliki kesamaan dengan visi BKKBN, sehingga kerja sama ini diharapkan menjadi salah satu upaya Pemerintah dan LDII untuk mengkolaborasi program, sehingga dapat menekan rendah angka stunting di Indonesia.

“Program unggulan yang kami sinergikan dengan LDII diabtaranya Bina Keluarga Remaja (BKR) dan Bina Balita, Program Bina Keluarga Remaja (BKR) dan Program Bina Balita berfokus terhadap upaya pemantauan pertumbuhan balita serta memberikan edukasi kepada orang tua untuk mencegah stunting dengan mencukupi asupan gizi yang baik untuk anak,” ungkapnya.

“Maka untuk mengurus sekaligus mencerdaskan generasi penerus bangsa, menggandeng LDII merupakan sebuah langkah yang strategis,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Ketua Umum DPP LDII Criswanto Santoso menilai bahwa pencegahan stunting adalah kebutuhan yang mendesak, baik untuk LDII maupun bangsa Indonesia dalam menyongsong Generasi Sehat dan Cerdas Indonesia Emas 2045.

“LDII selalu berkomitmen untuk berkontribusi dalam upaya pencegahan stunting melalui program dan kegiatan yang sejalan dengan tujuan BKKBN. Namun, tanpa dukungan penuh dari pemerintah dan masyarakat, hal itu mustahil mencapai keberhasilan,” tandasnya.

Ia juga menekankan bahwa komitmen BKKBN dan LDII tentang pencegahan stunting tidak hanya berhenti pada penandatanganan MoU. Kerjasama ini diharapkan bisa dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat, dari atas sampai ke bawah di seluruh Indonesia.

“Kami mencoba untuk melakukan sinergisitas dengan BKKBN untuk mengoptimalkan kinerja program antara kedua belah pihak supaya saling mendukung dengan satu sama lainnya, tidak berhenti di atas kertas, namun ada kelanjutan” harapnya.

Ketua LDII Kota Kediri, Agung Riyanto menambahkan bahwa acara ini sengaja digaungkan secara nasional. “Sehingga kami memfasilitasi kegiatan ini secara hybrid atau online dan offline. Ini merupakan tindakan nyata LDII sampai dengan jajaran kepengurusan PC PAC,” ungkapnya.

“Kami ingin generasi muda yang sehat, sebab generasi muda merupakan penerus perjuangan di masa mendatang. Apabila generasinya sehat maka akan menjadi yang terbaik bagi bangsa, agama, pendidikan dan kesehatan,” tutupnya.(bd)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.