KEDIRI – Sudah satu tahun lebih, kondisi Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kota Kediri, ditutup total tanpa adanya aktivitas lalu lalang masyarakat yang berkunjung di lokasi tersebut. Hal itu disebabkan seiring merebaknya pandemi Covid-19 melanda tanah air.
Penutupan total tanpa adanya aktivitas pengunjung yang berdatangan bukan berati kondisi RTH mati suri. Melainkan RTH tersebut terus dilakukan perawatan secara rutin oleh DLHKP Kota Kediri. Sehingga kondisi RTH senantiasa tetap tampak bersih dan asri.
Sebagaimana diungkapkan Kepala Dinas DLHKP Kota Kediri, Didik Catur mengatakan, sejak dilakukan penutupan pada tahun 2020 lalu sampai sekarang, kondisi RTH di Kota Kediri terbilang cukup baik. Pasalnya, selain dilakukan perawatan rutin juga dijaga oleh petugas DLHKP.
Perawatan rutin yang dilakukan, masih kata Didik Catur, diantaranya yaitu melakukan penyiraman hingga pemotongan pohon yang disinyalir telah berusia tua dan rawan roboh.
“ Setiah hari, di masing- masing RTH ada petugas kami dari DLHKP. Mereka bertugas selain bersih-bersih, juga melakukan pengecekan dan melihat tanaman-tanaman yang sudah layu langsung diambil dan diganti yang baru. Aktifitas ini terus kami lakukan untuk menjaga kebersihan dan keasrian taman atau RTH yang ada di Kota Kediri, ” katanya, Selasa (15/6/2021).
Menginggat saat ini masih dalam kondisi Pandemi Covid-19, Didik Catur , menghimbau pada masyarakat agar tetap waspada dan mentaati protokol kesehatan (prokes). Sebab, virus tersebut berada disekitar kita dan tak pandang bulu.
“Kami mewakili Pemerintah Kota Kediri, khususnya dari DLHKP meminta masyarakat jangan lengah, tetap pakai masker dan tegakkan Protokol Kesehatan Pencegahan Covid-19. Pandemi ini ya, sekarang kita belum tahu pasti, kapan berakhir, tapi tentunya kita harus menjaga diri sebaik mungkin, sehingga untuk memutus kasus Sebaran Virus Corona, kami tutup tujuh taman di Kota Kediri agar tidak muncul kerumunan massa,” katanya,
Sejumlah area terbuka hijau ini, ungkap Didik, di antaranya Taman Ngronggo, Taman Hutan Kota, Kediri Memorial Park, Taman Brantas, Taman Tempurejo, serta Taman di Alun-alun Kota.
“Penutupan akses masyarakat di semua taman ini, agar tidak ada kontak langsung, interaksi antara sesama warga,” katanya.
Kemudian, tambah Didik, meski ada penutupan sejumlah taman kota, tetapi DLHKP setempat tetap melakukan perawatan sarana dan fasilitas publik yang ada di tiap taman. Misal, mengecek tingkat kebersihan lingkungan taman, ada tidaknya sampah, memantau perkembangan tanaman baik berupa rumput dan bunga.
“Silakan saja cek di lokasi taman, kalau ada yang kotor atau tidak sedap dipandang mata, boleh laporkan kepada kami,” ujarnya.
Hal tersebut, kata Didik, tidak terlepas dari langkah DLHKP Kota Kediri dalam memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat. Walau kondisi Pandemi Covid-19, petugas kebersihan tetap bekerja sesuai jadwal mereka.
“Bahkan mereka ini pada Sabtu-Minggu ada yang masuk kerja. Umumnya petugas ini beraktivitas mulai jam tujuh pagi hingga jam setengah empat sore. Mereka ini berkeliling, dari satu taman ke taman lainnya,” katanya.
Terkait sistem keamanan, lanjut Didik, pihaknya tak hanya bekerja sama dengan Satpol PP Kota Kediri, melainkan juga anggota Satpam. Khusus penugasan Satpam, mereka disiagakan pada waktu malam hari, dan disebar di sejumlah taman, untuk menjaga kondisi lingkungan tersebut.
“Akan tetapi, penugasan ini sifatnya insidentil. Sebab selain mengerahkan anggota Satpol PP dan Satpam, juga ada pemasangan garis polisi, seperti yang tampak di Taman Brantas. Tujuannya untuk mencegah masyarakat berkunjung di tengah suasana Pandemi Virus Corona, serta masih berlangsungnya PPKM mikro,” pungkasnya.(wan/adv)
Tinggalkan Balasan