Kediri- Musibah balon meletus saat peringatan Hari Santri Nasional, yang memakan korban 8 orang luka bakar, tidak lepas dari peran Lazisnu Kabupaten Kediri dalam memediasi.
Saat itu Lazisnu langsung bergerak cepat untuk memediasi antara korban dengan Yayasan Al Ma’arif Singosari Malang yang telah menerbangkan balon. Mediasi tersebut diperlukan agar tidak terjadi gejolak antara Yayasan Al Ma’arif dengan para korban.
” Mediasi dilakukan di Balai Desa Manggis Kecamatan Puncu,” ujar Ketua Lazisnu Kabupaten Kediri, Muhammad Badrul Munir.
Dalam mediasi tersebut dihadiri oleh delapan perwakilan keluarga korban, Polsek Singosari, FKUB Puncu, MWC NU Puncu, Kasun Manggis, Sidomulyo, Sekdes Manggis dan juga LPBH NU.
Mediasi tersebut akhirnya menghasilkan kesepakatan untuk diselesaikan dengan musyawarah kekeluargaan. Yakni dengan pihak yayasan Al Ma’arif bertanggung jawab dengan memberikan santunan kepada masing-masing korban sebanyak Rp 5 juta.
” Dan dalam kesepakatan tersebut,baik pihak korban maupun Yayasan Al Ma’arif tidak saling menuntut. Karena memang murni musibah,” ujarnya lebih lanjut.
Setelah melakukan mediasi, Rombongan dari Lazisnu Kabupaten Kediri juga sempat menjeguk para korban ke rumah sakit.
” Semoga korban segera sembuh dan kembali pulang ke rumah masing masing untuk beraktifitas seperti sedia kala,” harapnya.
Untuk diketahui bantuan santunan tersebut untuk 5 korban warga Desa Manggis Kecamatan Puncu diserahkan di Kantor Balai Desa Manggis. Sementara untuk santunan 3 orang korban yang berasal dari Desa Sidomulyo Puncu, diberikan di rumahnya masing-masing.
Sementara awal mula kejadian tersebut bermula dari peringatan Hari Santri,yang saat itu balon di terbangkan oleh Yayasan Al Ma’arif. Dan akhirnya balon tersebut meletus saat diperebutkan oleh warga yang mengira ada door prize di dalam balon. Saat itu korban mengalami luka bakar pada,wajah tangan hingga kaki.(bad)
Tinggalkan Balasan