Kediri-Di era disrupsi yang terjadi saat ini, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengajak guru untuk lebih adaptif untuk menciptakan generasi muda kreatif. Hal itu disampaikan Wali Kota Kediri saat menjadi narasumber dalam Kediri Menginspirasi dengan tema “Berwirausaha dengan Teknologi dan Inovasi”, Selasa (16/8). Bertempat di Kampus Utama Universitas Dian Nuswantoro Kediri, kegiatan ini diikuti oleh kepala sekolah dan guru bimbingan konseling di Kota dan Kabupaten Kediri.
“Di era disrupsi ini banyak perubahan yang terjadi. Tidak berlebihan apabila sekarang kita harus menyesuaikan. Termasuk sekolah-sekolah ini juga harus mau menyesuaikan diri dengan generasi saat ini. Apalagi untuk Kota Kediri didominasi oleh generasi Z,” ujarnya.
Wali Kota Kediri membagikan tiga hal untuk meghadapi era disrupsi. Yakni upgrade diri dengan belajar dan kursus, kolaborasi, dan adaptif. Apalagi dalam era disrupsi ini juga ada beberapa skill yang sangat dibutuhkan. Seperti IT, desain, data, dan manajemen. “Kita harus benar-benar menyiapkan generasi Kota Kediri untuk bisa menghadapi setiap perubahan. Kita harus miliki generasi bermental baja. Akan banyak perubahan-perubahan yang terjadi di Kota Kediri ke depannya,” ungkapnya.
Abdullah Abu Bakar menambahkan gambaran Kota Kediri di masa sekarang dan masa depan. Kota Kediri masuk dalam salah satu 10 kota terkaya di Indonesia. Saat ini perekonomian di Kota Kediri mulai bangkit setelah terkoreksi akibat pandemi Covid-19. Di tahun 2021 pertumbuhan ekonomi berada di angka 2,5 persen. Indeks Pembangunan Manusia di Kota Kediri juga mengalami peningkatan di angka 78,6 di tahun 2021. Kota Kediri juga menjadi salah satu Kota Toleran di Indonesia. “Baru-baru ini kita juga dinobatkan menjadi kota terbahagia di Indonesia. Di sini juga akan berdiri tol dan bandara yang besar. Nah tinggal kita semua menentukan kita mau jadi penonton atau ikut berperan dalam perubahan yang terjadi ini,” imbuhnya.
Di era disrupsi dan Kediri di masa depan akan banyak peluang yang bisa diambil. Mulai dari IT service, kuliner, pendukung wisata dan industri kreatif. Sudah banyak contoh orang-orang Kediri yang sukses di industri kreatif. Di bidang musik ada Clara Manumayads, di bidang game studio ada Tahoe Games dan di graphic designer ada Rony Setiawan. Untuk dapat mengambil peluang-peluang tersebut, Wali Kota Kediri memberikan beberapa tips yang bisa dilakukan oleh guru dan murid. “Kita tidak boleh berhenti belajar dan berinvestasi pada pendidikan. Selanjutnya membangun karakter ataupun soft skill dan memperluas jaringan. Terpenting adalah berkolaborasi untuk terus berinovasi,” pungkasnya.
Turut hadir dalam kegiatan ini Rektor Universitas Dian Nuswantoro Edi Noersasongko, Ketua Yayasan Tri Rustanti, Kepala Barenlitbang Kota Kediri Chevy Ning Suyudi, jajaran civitas akademika dan tamu undangan lainnya.(adv/kom)
Tinggalkan Balasan