Kediri-Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Kediri menerima penghargaan sebagai Organisasi Perangkat Daerah ( OPD) terinovatif karena dinilai memiliki pembaharuan program kerja di lingkungan Pemerintah Kota Kediri. Penghargaan kedua diberikan kepada Puskesmas Ngletih. Ketiga, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu. Selanjutnya, disusul yang keempat dan ke lima adalah Bappeda serta Dinas Pendidikan.
Ke Lima OPD itu telah mampu menyisihkan 85 OPD di lingkungan Pemerintah Kota Kediri.
Terpisah, menurut Apip Permana, Kepala Dinas Kominfo, penganugerahan adalah hal biasa dalam birokrasi. Sebuah anugerah hanyalah salah satu bentuk motivasi saja. Jadi anugerah itu bukan tujuan akhir terapi merupakan efek positif.
Ketika disinggung soal inovasi, Apip mengatakan bahwa inovasi bisa dilakukan oleh semua OPD tanpa terkecuali. Sebuah inovasi tidak harus mengandalkan teknologi informatika karena teknologi informasi hanyalah tools. Oleh karena itu semua OPD yang tusinya tidak berkaitan dengan IT pun dapat menciptakan inovasi inovasi baru. Kuncinya terletak pada niat, semangat dan kerja bareng serta * bangkit bareng*
Kembali ke anugerah, Award menuju Innovative Goverment ( IGA) 2022 diserahkan ketika Bappeda mengadakan sosialisasi dan Pembinaan Teknis Pengimputan Data Indeks Inovasi Daerah Kota Kediri Tahun 2022, Selasa ( 16/8 ). Penganugerahan penghargaan diserahkan oleh Kepala Bappeda, Chevy Ning Suyudi mewakili Walikota Kediri Kediri disalah satu hotel di Kota Kediri, Selasa ( 16/8 ).
Chevy Ning Suyudi dalam sambutannya menjelaskan tujuan diselenggarakannya sosialisasi ini yakni untuk memberikan pemahaman tentang inovasi daerah serta melakukan pembinaan dan bimbingan teknis dalam penginputan data yang harus dilengkapi dalam pelaporan Indeks Inovasi Daerah. Ia juga menilai saat ini Pemkot Kediri sudah sangat inovatif dalam melahirkan kebijakan-kebijakan pelayanan masyarakat. “Kita selalu berupaya meningkatkan kualitas ASN agar tidak terjebak dengan rutinitas. Kalau sampai demikian maka bisa menghambat munculnya inovasi-inovasi, harus ada stimulan-stimulan,” ujar Chevy.
Selanjutnya,, Chevy juga menyebut pada tahun 2021 Kota Kediri telah berhasil menciptakan 74 inovasi dan berada pada peringkat 27 Indeks Inovasi Daerah Tingkat Nasional dari total 90 kota/kabupaten di Indonesia. “Target kami di tahun 2022 ini minimal satu OPD satu inovasi. Tahun 2023 minimal satu bidang satu inovasi,” serunya. Dalam menggagas inovasi, ucap Chevy diperlukan sinergitas berbagai pihak, mulai dari kepala daerah, ASN, anggota DPRD, perangkat daerah, hingga masyarakat.
Guna mencapai target tersebut, Pemkot Kediri telah menyusun rangkaian strategi, di antaranya melalui penguatan payung hukum melalui pembuatan Surat Keputusan, serta menggencarkan diseminasi informasi kepada seluruh OPD. “Kalau ada OPD yang mengalami kesulitas akan kita dampingi sampai tuntas,” terang Chevy. Oleh karena itu pihaknya berharap agar Indeks Inovasi Daerah Kota Kediri tahun 2022 dapat menembus kategori terinovatif.(adv/kom)
Tinggalkan Balasan