Kediri-Pemkot Kediri melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) menggandeng PT Midi Utama Indonesia (Alfamidi) bagikan ilmu kepada delapan puluh UMKM pilihan di Kota Kediri pada kegiatan Fasilitasi Kemitraan Produk UMKM Asli dari Kota Kediri (PUSAKA) dengan Toko Modern. Mengusung tema Strategi Produk UMKM Masuk Toko Modern, acara yang dilaksanakan di Ruang Joyoboyo Pemkot Kediri tersebut bertujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang strategi memasukkan dan memasarkan produk ke dalam toko modern.
Dalam sambutannya, Edi Darmasto, Kepala DPM-PTSP Kota Kediri mengutarakan bahwa perkembangan ekonomi global dewasa ini tumbuh dengan pesat. Ia menilai pangsa dunia saat ini terbuka lebar ditandai dengan munculnya berbagai start up. “Industri di era sekarang ini sudah memanfaatkan teknologi yang semakin luas, sehingga mendorong pemerintah untuk tak ketinggalan zaman dengan melalui pembuatan kebijakan,” jelasnya, Selasa (20/9). Menilik pesatnya dunia industri di Indonesia, Presiden RI pun menekankan bahwa UMKM harus bisa menembus pasar global.
Guna memperkuat perekonomian daerah melalui pengembangan ekonomi kreatif, Walikota Kediri telah mengesahkan Peraturan Walikota Nomor 28 tahun 2021 Tentang Pedoman Pelaksanaan Kemitraan Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern dengan Usaha Kecil. “Kita perlu meningkatkan peluang UMKM untuk bisa naik kelas sehingga diharapkan kualitas produk UMKM akan semakin lebih baik,” ujar Edi.
Lebih dari itu, Pemkot Kediri bersama dinas teknis yakni DPM-PTSP, Dinas Koperasi dan UMTK, Disperdagin, serta Dinas Kesehatan telah malakukan launching Kemitraan UMKM modern di Kota Kediri pada tanggal 7 Mei 2021. Selama prosesnya, Edi mengaku masih menemukan kendala pada UMKM yang mengakibatkan masih terdapat UMKM Kota Kediri yang belum bisa bermitra dengan toko modern. “Oleh sebab itu diperlukan pendampingan pelaku UMKM tentang bagaimana strategi menjajaki ritel modern. Dan hari ini Saya mengucapkan terima kasih kepada manajemen Alfamidi atas kesediaannya membagikan ilmu dan pengalaman kepada pelaku UMKM di Kota Kediri,” kata Edi diiringi tepuk tangan peserta.
Pada kegiatan ini, para pelaku UKM diberikan pengetahuan dan wawasan terkait proses memperluas pemasaran produk olahannya. Salah satunya agar produk olahan UMKM bisa menembus pasar modern. Pada temu bisnis ini, pelaku UMKM juga diberikan pengetahuan standart yang harus dipenuhi agar bisa menjangkau ritel modern, seperti pada kemasan dan aturan lainya, antara lain: PIRT (Produk Industri Rumah Tangga), izin BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan), sertifikat SNI (Standar Nasional Indonesia), hingga sertifikat halal dari MUI (Majelis Ulama Indonesia).
Melalui kemitraan yang terjalin antara UMKM dengan toko modern yang baik, Edi berharap dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif, berkeadilan, dan menciptakan pemerataan pertumbuhan ekonomi di Kota Kediri. “Semoga dengan adanya kegiatan ini dapat memberikan wawasan baru bagi pelaku UMKM di Kota Kediri dengan mengenal strategi memasukkan produk di toko modern,” pungkasnya.(adv/kom)
Tinggalkan Balasan