KEDIRI – Dua pelajar peserta lomba ‘Kota Kediri Berlari’ Minggu (16/7/2022) harus tergeletak di sekitar garis finish di kawasan wisata Selomangleng, karena tidak kuat lagi atau kehabisan tenaga. Dua pelajar itu segera digotong oleh tim kesehatan untuk mendapatkan perawatan dan bantuan tambahan oksigen. Dua pelari pelajar yang tergeletak itu adalah Bram, siswa SMP dari Jombang, dan Dewi, siswa SMAN 8 Kota Kediri.
DEWI TIDAK MENDAPAT BANTUAN OKSIGEN : Dewi,, siswi SMAN 8 Kota Kediri, peserta Kota Kediri berlari yang tergeletak dengan nafas tersengal-sengal, sedikit demi sedikit nafasnya normal kembali
Dewi terlihat nafasnya tersengal-sengal saat akan memasuki garis finish, lalu terjatuh dan tergeletak di jalan. Petugas kesehatan segera mengangkatnya dengan tandu ke dekat mobil ambulance yang disediakan panitia. Namun, Dewi tidak mendapat bantuan tambahan oksigen, karena tabung oksigen yang berada di dalam mobil ambulance itu sedang digunakan Bram, yang sebelumnya juga jatuh tergeletak dengan nafas yang tersengal. Untung saja, beberapa saat kemudian, sedikit demi sedikit Dewi bisa bernafas normal dan sehat kembali.
Lomba ‘Kota Kediri Berlari’ itu digelar oleh Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kota Kediri, yang diikuti oleh sekitar 1500 peserta, baik kategori pelajar maupun umum. Peserta Kota Kediri Berlari ini tidak hanya dari Kota Kediri, tapi juga diikuti pelari dari berbagai daerah, antara lain Surabaya, Sidoarjo, Jombang, Semarang, Bandung, dan sebagainya. Start dan finish dilaksanakan di depan kawasan wisata Gua Selomangleng..
Sementara itu, Walikota Kediri, Abdullah Abu Bakar, usai pelaksanaan Kota Kediri Berlari, mengaku sangat senang dengan kegiatan ini. Sebab, masyarakat sangat antusias untuk mengikutinya, ada yang sudah sangat tua sampai yang sangat kecil, masih siswa SD. Selain itu, pesertanya juga dari berbagai daerah. “Kita sangat senang sekali dengan kegiatan ini, pesertanya dari berbagai daerah,”katanya. (mam)
Tinggalkan Balasan