Jelang Pembukaan Pesantren, Walikota Kediri Beri Pengarahan  Gugus Tugas Covid-19 Pondok Pesantren se-Kota Kediri

Mas Abu saat memeriksa suhu tubuh santri jelang pembukaan pondok Pesantren

Kediri-Untuk mewujudkan Kota Kediri menjadi zona hijau dan memutus penyebaran covid-19, Pemerintah Kota Kediri bersama dengan Polresta Kediri menyerahkan bantuan alat kesehatan untuk Para satuan gugus tugas (satgas) yang telah ditunjuk masing-masing pondok pesantren yang ada di Kota Kediri. Penyerahan secara simbolis tersebut dilaksanakan di aula Pondok Pesantren Al-Amin yang terletak di Ngasinan, Rejomulyo, Rabu (1/7). Bantuan yang diberikan diantaranya 240 _Handsanitaizer_, 5 _Thermogun_, 3 alat semprot, 500 masker kain, 48 boks masker medis, 300 tablet disinfektan, 50 _face shield_. Dalam kegiatan tersebut juga diselenggarakan kegiatan _random rapit test_ kepada 36 orang.

Dalam sambutan dan arahannya, Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar menyampaikan beberapa hal yang penting dan melakukan koordinasi terkait kedatangan santri di pondoknya masing-masing agar menerapkan protokol kesehatan. “Saya dari ketua gugus tugas perlu menyampaikan beberapa hal sangat yang penting sekali. Saya minta nanti beberapa juga harus mencatat seperti contohnya nomor media center di gugus tugas Kota Kediri ini sehingga nanti teman-teman yang ada disini ketika nanti menerima tamu, atau santri yang baru datang jadi kita tidak terkejut. Kepada gugus tugas pondok pesantren yang pertama adalah bertanggungjawab dalam penerapan protokol kesehatan di pondoknya masing-masing. Karena protokol kesehatan saat ini amat sangat diperlukan. Dengan protokol kesehatan kita bisa mengurangi penularan, mengurangi penyebaran virus juga. Diantaranya _physical distancing_ ; jangan bergerombol; sesering mungkin cuci tangan; sterilisasi lokasi pondok pesantren, taman, kelas dan tempat ibadah; pondok-pondok pesantren mesti menyediakan ruang isolasi yang akan digunakan jika santri ada yang terkena; selama 14 hari harus tetap dengan kelompoknya sekamar dan tidak boleh berpindah karena kalau berpindah akan sulit mendeteksi/melakukan _tracing_ serta berkomunikasi dengan gugus tugas pemkot kediri,” urainya.

Lebih lanjut Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar menuturkan dalam penanganan covid-19, Kota Kediri berbeda dengan kota-kota lainnya. “Kita lebih ke arah _tracingnya_. Kita cari, telusuri dengan sungguh-sungguh sehingga kita bisa menemukan satu persatu orang dan setelah itu kita tindak lanjuti dengan mengkarantina. Kalau bisa dikarantina di rumah OTG tersebut, kita akan karantina di rumah. Tapi kalau tidak bisa, maka kita akan karantina di rumah sakit kilisuci. Dan saya ingatkan kepada teman-teman pondok pesantren, biasanya kita kan gantian sendok atau gelas. Ini sementara jangan. Kalau mau gantian cuci dengan detergen. Jadi kita sebaiknya harus menyiapkan tempat minum dan makan kita sendiri-sendiri sebaik mungkin. Jangan lupa maskernya dikasih nama, jangan bergantian masker. Kalau _panjenengan_ sedang berolahraga maskernya boleh dibuka, tapi kalau di tempat keramaian, maskernya dipakai,” tandasnya.

Walikota Kediri juga menyampaikan perkembangan kondisi Kota Kediri. “Saat ini Kota Kediri sudah menjadi zona kuning. Kita berharap Kota Kediri bisa menjadi zona hijau dan kita bisa segera melakukan _new normal_,” pungkasnya.

Ketua Pimpinan Cabang NU KH. Abu Bakar Abdul Jalil atau yang akrab dengan sapaan Gus Ab mengucapkan terima kasih kepada pengasuh Pondok Pesantren Al Amin dan Walikota Kediri atas bantuan dan kehadiran pemerintah Kota Kediri di tengah-tengah pondok pesantren, terlebih dalam situasi pandemi covid-19 saat ini. “Kami haturkan pondok pesantren yang ada di Kota Kediri sejumlah 43. Untuk pondok pesantren lirboyo sudah diawali pada tanggal 20 Juni yang lalu. Namun itu belum ada kegiatan proses belajar mengajar,masih dalam isolasi sampai 14 hari. Oleh karenanya dalam kesempatan ini, kami mohon ijin untuk mengawali kegiatan pondok pesantren namun kami tetap akan berusaha untuk selalu disiplin, taat kepada aturan dan protokol kesehatan yang ada. Dengan diawalinya ini nanti, _inshaAllah_ pondok pesantren melalui satgas yang telah ditunjuk akan bisa melaksanakan tugas dengan baik sehingga semua santri yang akan mengawali kegiatan belajar mengajar terselamatkan dari covid-19,” ungkapnya.

Masih dalam kesempatan yang sama, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Amin KH. Anwar Iskandar atau yang akrab disapa Gus War meyampakan pesan untuk seluruh gugus tugas untuk menaati aturan pemerintah diantaranya disiplin protokol kesehatan, saling kerjasama atau koordinasi dengan semua pihak dan banyak berdoa serta bersedekah. “Hari ini Pemerintah Kota Kediri dan Polresta Kediri _shodaqoh_ berupa alat-alat kesehatan. _Shodaqoh_ itu banyak macam, bisa berupa materi, ilmu, dan bisa berupa kebaikan-kebaikan bahkan membahagiakan orang juga shodaqoh,” tuturnya.

Acara tersebut dihadiri pula oleh Polresta Kediri, Dandim 0809, Danbrigif Mekanis 16 Wirayudha, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Disbudparpora, Kepala Dinas Perhubungan sekaligus merangkap Plt Kepala Satpol PP, dan Kepala Pelaksana Harian BPBD.(adv/bd)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.