Kediri- Keberhasilan Kota Kediri meraih predikat pengendalian inflasi terbaik se-Jawa-Bali 2017 tahun lalu tidak lepas dari sosok Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar. Dengan kreatifitasnya Kota Kediri menjadi salah satu kota jujugan untuk menimba ilmu pengendalian inflasi.
Salah satunya kunjungan kerja dari kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Malang di ruang Kilisuci, Senin (22/10/2). Kunjungan ini bertajuk Capacity Building dan Inisiasi Kerjasama Perdagangan Antar Daerah ke TPID Kota Kediri dan TPID Kabu[aten Blitar oleh TPID Kota dan Kabupaten Probolinggo, serta TPID Kota Malang.
Mas Abu dalam kesempatan itu mengucapkan ucapan selamat datang dan menyampaikan terima kasih atas kunjungan tersebut. Harapannya, selain untuk mempererat hubungan silaturahmi juga dapat dijadikan ajang saling bertukar informasi tentang TPID. “Alhamdulilah Kita bisa belajar bareng di sini dan Insya Allah kita akan balas kunjungan ini,” ujarnya.
Dalam sambutannya, Walikota berusia 38 tahun ini menjelaskan secara singkat kiat-kiat Kota Kediri dalam pengendalian inflasi. Mas Abu mengatakan bahwa pada dasarnya inflansi bisa dijaga secara bersama-sama dengan komitmen penuh.
“Dulu, Kota Kediri pernah mengalami inflasi yang tinggi karena kebanyakan kita masih berhenti di meja rapat, belum berani esekusi. Namun mulai 2014, kita memang betul-betul esekusi di lapangan dengan mengajak seluruh pihak bekerjasama, baik pihak BI, BPS, Bulog, petani, pedagang dan lainnya,” jelas Mas Abu.
Lebih lanjut, Mas Abu menyampaikan beberapa program yang dimiliki Pemerintah Kota Kediri yang turut menyumbang dalam pengendalian inflasi seperti dibidang pendidikan, ada SPP dan seragam gratis untuk pelajar SD dan SMP, subsidi biaya pendidikan untuk SMA/SMK, membentuk tim add hoc pada saat kenaikan administrered price serta menjaga komunikasi publik yang baik.
“Memang harus ada intervensi. Kita intervensi pasar dengan operasi pasar, kita rutin monitoring pergerakan barang, ketersediaan stok dan harga. Kita juga ikut melayani, ikut jualan, tanya-tanya ke warga. Dengan begitu, paling tidak naiknya harga tidak ugal-ugalan,” ungkap Mas Abu.
Terakhir, walikota yang berlatar belakang pengusaha ini juga menyampaikan pentingnya memberi edukasi terhadap masyarakat terkait pengelolaan keuangan sehingga tingkat perekonomianya akan semakin bagus, daya beli dan daya saing masyarakat juga turut bagus serta masyarakat akan bisa menabung. “Masyarakat Kita juga kita edukasi bahwa mereka harus bijak untuk belanja,” ungkapnya.
Sementara itu, pimpinan rombongan TPID KPwBI Malang, Yoon Widiyono mengatakan bahwa kunjungan ini untuk studi banding terkait dengan penyelenggaran TPID yang telah membawa Kota Kediri menjadi Kota terbaik dalam pengendalian inflasi se-Jawa-Bali 2017. “Kami merasa karakteristik Kota Kediri, Kota Malang, Kabupaten dan Kota Probolinggo mirip, jadi kami ingin belajar ke Kota Kediri khususnya terkait pengendalian inflasi,” terangnya.
Dalam kunjungan tersebut Walikota Kediri berkesempatan memberikan cinderamata sebagai tanda kehormatan kepada pimpinan rombongan TPID wilayah kerja kantor perwakilan Bank Indonesia Kota Malang, Yoon Widiyono atas kedatangannya ke Kota Kediri.
Turut hadir dalam acara ini, Kepala KPwBI Kediri Joko Raharto, Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan Pemerintah Kota Malang Supriyadi, pimpinan rombongan TPID KPwBI Malang Yoon Widiyono, anggota TPID Kota Kediri, Kota Malang, Kabupaten dan Kota Probolinggo serta jajaran kepala OPD di lingkungan pemerintah Kota Kediri.(bad)
Tinggalkan Balasan