Kediri-Sebagai upaya dalam menurunkan prevalensi stunting di Kota Kediri, Dinas Kesehatan Kota Kediri menggelar Workshop Tatalaksana dan Rujukan Balita Stunting, Kamis (2/3). Dalam sambutannya, dr Fauzan Adima, Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri menyampaikan tujuan diselenggarakannya workshop ini ialah untuk memberikan wawasan terkait sistem rujukan dan tatalaksana kasus stunting di Kota Kediri kepada tenaga kesehatan. Menurutnya, sampai saat ini kasus stunting masih menjadi fokus perhatian Pemerintah Indonesia yang harus segera ditangani.
“Pemerintah Indonesia sedang merencanakan Generasi Emas di tahun 2045 mendatang. Di masa itu, ditargetkan Indonesia sudah menjadi negara maju dan telah sejajar dengan negara adidaya,” ujarnya. Untuk itu Indonesia memerlukan SDM yang unggul, berkualitas, dan memiliki karakter. Generasi yang akan mewujudkan Indonesia Emas adalah generasi muda, khususnya yang terbebas stunting. Maka dari itu, seluruh tenaga kesehatan di Kota Kediri berupaya menurunkan kasus stunting di Kota Kediri. Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, prevalensi stunting Kota Kediri tahun 2022 sebesar 14,3%, sementara target penurunan stunting nasional tahun 2024 ialah 14%.
Langkah-langkah untuk memerangi stunting berdasarkan Perpres Nomor 72 Tahun 2021 di antaranya adalah melalui pemenuhan kebutuhan gizi bagi ibu dan bayi sejak 1000 hari awal kehidupan, ketersediaan air bersih dan sanitasi yang layak serta memenuhi kebersihan. Demikian pula halnya dengan keberadaan jamban yang terawat kebersihannya menjadi kelayakan kesehatan. “Sedangkan di Kota Kediri sendiri, kita sudah menyusun program seperti pelayanan khusus anak stunting di Rumah Sakit yang tidak disamakan penanganannya dengan poli anak,” jelasnya. Melalui workshop ini, ia menyampaikan pesan kepada seluruh pimpinan Rumah Sakit di Kota Kediri agar segera menyediakan pelayanan tersebut. Dirinya juga berharap melalui program tersebut kasus stunting di Kota Kediri dapat segera menurun sesuai target yang ditetapkan Walikota Kediri yakni 0% pada tahun 2024.
Sebagai informasi, kegiatan yang bertempat di salah satu hotel di Kota Kediri tersebut dihadiri seratus peserta dari kalangan tenaga medis Rumah Sakit dan Puskesmas se-Kota Kediri. Dalam workshop tersebut, hadir dr. Nur Aisyah Wijaya, SpA(k), Dokter Spesialis Anak RSUD Dr Soetomo Surabaya sebagai narasumber yang memberikan materi mengenai pola pencegahan dan penanganan stunting.[adv/kom]
Tinggalkan Balasan