Kediri- Konfercab NU Kabupaten Kediri Ke-10 yang digelar di Ponpes Hidayatus Solihin Desa Turus Gurah menjadi perhatian sejumlah tokoh masyarakat. Khususnya orang-orang yang mempunyai kepedulian terhadap keberlangsungan NU.
Seperti tokoh Thoriqoh Alqodiriyah Wan Naqsabandiyah, KH. Jauharal Nehru atau Gus Mahu. Dia berharap ketua yang terpilih nanti adalah orang-orang yang mengerti betul tentang NU. Dan itu identik dengan orang pesantren yang bisa ngaji kitab kuning. Pasalnya NU itu didirikan untuk membentengi aliran lain yang tidak sepaham dengan ahli Sunnah waljamaah.” Saya tidak ingin NU hanya tinggal rangkanya saja, tapi ruhnya tidak ada,” katanya.
Selain itu pria yang akrab disapa dengan Gus Mahu juga berharap sosok yang terpilih nanti adalah orang yang benar-benar mempunyai ruh jihad. Dan jangan sampai mencari hidup di NU tapi harus bisa menghidupi NU.” NU itu ibarat wanita cantik,sehingga wajar kalau diperebutkan banyak orang,” ujarnya.
Saat ditanya terkait adanya kandidat yang diduga money politik menurutnya, kandidat tersebut malah menunjukkan kelemahannya sendiri.Pasalnya orang tersebut sudah beranggapan kalau tidak menggunakan uang pasti tidak di pilih.” Dan yang mau memilih kandidat money politik juga salah,” ujarnya lebih lanjut.
Dia juga menganggap praktek money politik adalah haram. Pasalnya layaknya praktek suap-menyuap.Baik yang menyuap maupun yang disuap juga salah.
Sementara itu ketua panita Konfercab NU, Zayad Abdurrohman,mengatakan pihaknya akan berupaya agar kegiatan ini murni tanpa ada politik uang.
Untuk diketahui acara konfercab ke- 10 tersebut dilaksanakan selama 2 hari.Yakni mulai tanggal 17 hingga 18 November.(bad)
Tinggalkan Balasan