KEDIRI – ‘Spelling Bee Competition Coin Emas Tahun 2020 ’ yang digelar English Massive (EMAS) sangat istimewa. Pasalnya, pada kompetisi itu melibatkan juri dari Jepang, Yuta Otake (Spelling Bee Pronouncer) yang melakukan live zoom dari Jepang dan Dennis Perez (Fun Reading competition judge) Live zoom dari Jakarta.
Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar berharap program EMAS di Kota Kediri itu dapat terus berkembang, khususnya dalam conversation kehidupan sehari-hari dan dikenal di seluruh dunia. “Saya berharap, conversation Bahasa Inggris bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,”ujar Abu Bakar, saat pembukaan Spelling Bee Competition Coin Emas Tahun 2020’ di Aula Dinas Pendidikan, Minggu (15/11).
Kompetisi itu diikuti 50 partisipan, 25 partisipan Children Emas , 25 partisipan Teenager Emas , dengan peserta umum se-Karisidenan Kediri. “Seiap tahun ada lomba ini untuk evaluasi dan mengetahui sejauh mana murid-murid English Massive ini berkembang. Saya yakin, Human Development Index di Kota Kediri akan terus naik,”tandasnya.
Ditambahkan Wali Kota Kediri diadakannya kompetisi English Massive setiap tahunnya agar ada perkembangan yang sangat baik untuk pendidikan bahasa inggris di Kota Kediri khusunya dalam pengaplikasiannya. “Kami berharap mudah-mudahan seluruh warga Kota Kediri ini yang ada di kelurahan-kelurahan bisa merasakan bahwa ini ada guru bahasa inggris datang dan mengajarkan mereka lebih ke arah conversation. Sehingga nanti harapannya adalah sumber daya manusia di Kota Kediri lebih berdaya saing dibanding di daerah-daerah lainnya secara keseluruhan. Karena ini hampir ada di setiap RW jadi coverage nya sudah di seluruh Kota Kediri. Apalagi sebentar lagi ada airport pasti perkembangannya akan jauh lebih maju lagi. Sehingga ini menurut saya compatible terhadap perkembangan di era sekarang ini” ujarnya.
Sementara itu Ketua TP PKK Kota Kediri, Ferry Silviana Abu Bakar mengatakan program Emas tidak akan terwujud tanpa dukungan Pemerintah Kota Kediri. “Didasari oleh kesadaran kita bahwa Bahasa Inggris itu penting untuk kehidupan anak-anak kita ke depan. Untuk itulah Pemerintah Kota Kediri menginisiasi program Emas ini,” ujar Bunda Fey.
Siswanto, Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri, menjelaskan walaupun di masa pandemi covid 19, program Emas dapat terus berjalan meskipun dalam metode berbeda, yaitu menggunakan daring. “Kita sudah melaksanakan sejak 20 Oktober dengan metode online. Mulai 13 November kita laksanakan kompetisi yang masuk final untuk menunjukkan kemampuan peserta,” jelasnya. (bad)
Spelling Bee Competition, Jury from Japan
KEDIRI – The ‘2020 Gold Coin Spelling Bee Competition’ held by English Massive (EMAS) is very special. This is because the competition involved a jury from Japan, Yuta Otake (Spelling Bee Pronouncer) who did a live zoom from Japan and Dennis Perez (Fun Reading competition judge) Live zoom from Jakarta.
Mayor of Kediri Abdullah Abu Bakar hopes that the EMAS program in Kediri City can continue to develop, especially in conversations of daily life and be known throughout the world. “I hope English conversation can be applied in everyday life,” said Abu Bakar, at the opening of the 2020 Gold Coin Spelling Bee Competition ‘at the Education Office Hall, Sunday (15/11).
The competition was attended by 50 participants, 25 participants for Children Emas, 25 participants for Teenager Emas, with general participants from Karisidenan Kediri. “Every year there is this competition for evaluation and to find out how far the English Massive students are developing. I am sure, the Human Development Index in Kediri will continue to rise,” he said.
The Mayor of Kediri added that the annual English Massive competition was held so that there would be a very good development for English education in Kediri, especially in its application. “We hope that all the residents of Kediri who are in the urban villages can feel that there is an English teacher coming and teaching them more towards conversation. So that later the hope is that the human resources in Kediri City will be more competitive than in other areas as a whole. Because this is almost in every RW, so the coverage is in all Kediri City. Moreover, soon there will be an airport, the development will be much more advanced. So, in my opinion, it is compatible with developments in the current era, “he said.
Meanwhile, the Head of the PKK Kediri City, Ferry Silviana Abu Bakar, said the Gold program would not have been realized without the support of the Kediri City Government. “Based on our awareness that English is important for the lives of our children in the future. That’s why the Kediri City Government initiated this Gold program,” said Bunda Fey.
Siswanto, Head of the Kediri City Education Office, explained that even during the Covid 19 pandemic, the Gold program could continue to run even though in a different method, namely using online. “We have implemented it since October 20 using the online method. Starting November 13, we will hold a competition that will enter the final to show the competence of the participants,” he explained. (bad)
Tinggalkan Balasan