Oleh : Mouna Sri Wahyuni
Kasi Statistik Distribusi, BPS Kabupaten Kediri
Bagi sebagian masyarakat Indonesia mungkin masih belum mendengar bahwa Sensus Penduduk berikutnya akan dilaksanakan 2020 mendatang. Ini merupakan sensus penduduk ke tujuh setelah Indonesia merdeka. Seluruh masyarakat Indonesia dimanapun akan di mintai data kependudukannya.
Berbagai persiapan telah dilakukan oleh berbagai pihak, terutama Badan Pusat Statistik (BPS). Dalam hal ini, BPS melaksanakan tiga prinsip dasar, yang biasa disebut ABC, harus “accurate” (akurat) sehingga dapat dijadikan “benchmark” (tolok ukur) karena memiliki cakupan yang “comprehensive” (menyeluruh).
Berbeda dengan pelaksanaan Sensus Penduduk 2010 lalu, Sensus Penduduk 2020 (SP2020) mendatang, dalam mengumpulkan data, BPS menggunakan combined method yaitu selain menggunakan Computer Assisted Personal Interviewing (CAPI), Computer Assisted Web Interviewing (CAWI), Pencil and Paper Interviewing (PAPI), BPS juga akan menggandeng Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri dengan menggunakan NIK yang dikeluarkan Ditjen Dukcapil.
Kerja sama ini, diharapkan mengintegrasikan data-data kependudukan yang selama ini berada di kedua lembaga tersebut. Karena tuntutan dan perkembangan teknologi, BPS akan menerapkan inovasi baru, menggunakan teknologi geoparsial sebagai rangka induk.
Integrasi ini penting, karena kita butuh data yang lebih lengkap, memudahkan penentuan proyeksi penduduk sehingga perencanaan ke depan akan menjadi lebih matang. Apalagi adanya potensi bonus demografi yang digunakan pemerintah dalam merumuskan kebijakan berorientasi penajaman kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Hasil dari sensus penduduk 2020 nantinya akan menjadi acuan penentuan proyeksi penduduk pada 2100 mendatang.
Selain itu, sensus penduduk kali ini akan ada sensus online yang dilaksanakan sekitar Februari sampai Maret. Seluruh masyarakat Indonesia dapat mengisi sendiri sensus online melalui web yang disediakan BPS. Namun sensus online ini menjadi tantangan tersendiri bagi BPS, mengingat masih banyak masyarakat menganggap sensus penduduk tidak penting. Kesibukan dan ketidaktahuan seringkali menjadi penyebab penduduk tidak mengisi sensus online.
Sosialisasi SP2020 sudah banyak dilakukan di seluruh Indonesia, antara lain audiens dengan pimpinan daerah, stakeholder, kolaburasi dengan media massa, sosialisasi kepada masyarakat, baik secara langsung maupun melalui media sosial, iklan, tulisan-tulisan, dan sebagainya. Agar masyarkat Indonesia secara sadar mau melakukan sensus online secara mandiri.
Melalui sensus penduduk juga mendapatkan proyeksi penduduk. Misalnya dengan bonus demografi pada 2035, seberapa jauh kesiapan penduduk dengan kualitas yang baik sehingga bisa mengisi lapangan kerja. Lalu berapa banyak jumlah penduduk manula. Apakah kita sudah punya skema pensiun yang bagus atau belum? atau berbagai macam kebijakan untuk masalah kependudukan.
Mengutip dari buku ‘Tangguh dengan Statistik’ karangan Jousairi Hasbullah, hasil Sensus Penduduk menjadi satu-satunya sumber data bagi wilayah administrasif terbawah untuk memonitor progress pencapaian tujuh variabel Sustainable Development Goals ( SDGs ). Para kepala daerah akan memiliki kesempatan yang luas untuk mengetahui wilayah atau kelompok penduduk mana yang masih terkendala dalam upaya mencapai Target Pembangunan.
Dengan data hasil Sensus Penduduk, pemerintah dapat membuat kebijakan di berbagai bidang, seperti pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, dan lain-lain.
Data yang dikumpulkan BPS pada Sensus Penduduk 2020 dijamin kerahasiannya. BPS tidak akan mempublikasikan nama dan alamat responden. Tetapi, BPS akan mempublikasikan kondisi kependudukan di Indonesia secara agregat. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik, Pasal 21 bahwa setiap penyelenggara kegiatan statistik wajib menjaga kerahasiaan keterangan yang diperoleh dari responden. Sehingga, masyarakat tidak perlu khawatir apabila ada petugas sensus yang akan memberikan pertanyaan guna mendukung pelaksanaan sensus.
Masyarakat tidak perlu ragu atau tidak mau tahu lagi tentang perannya pada SP2020. Jika tidak terdata, justru mereka akan merugi sendiri.”MENCATAT INDONESIA”
Biodata Penulis:
Nama : Mouna Sri Wahyuni,S.Si,M.Si
Jabatan : Kasi Statistik Distribusi
Umur : 44 Tahun
Pendidikan : S2 ( Administrasi Publik Universitas Kadiri)
Satuan Kerja : BPS Kabupaten Kediri
Alamat : Perumahan Mojoroto Indah Blok A No.63 Kel Mojoroto, Kec. Mojoroto, Kota Kediri
No HP : 085-655-780-010
Tinggalkan Balasan