Kediri – Lagi-lagi nasabah BRI Lapor Polisi. Hal itu dialami Hamilunni’am (28) korban dari aksi kejahatan pembobolan tabungan BRI miliknya yang dilakukan oleh orang tidak dikenal. Akibatnya korban mengalami kerugian sebesar Rp 34.550.000. Dan kini kasus tersebut ditangani Direktorat Serse Kriminal Khsusus, (Dirserkrimsus) Polda Riau.
“Laporan pengaduan itu saya ajukan pada 11 Agustus 2020 ini terkait adanya dugaan tindak pidana penipuan melalui informasi dan transaksi elektronik, yang mengatasnamakan Bank BRI itu, diharapkan agar dapat ditindaklanjuti sesuai dengan aturan yang berlaku,” kata Pelapor Moh. Hamilunni’am, di Pekanbaru, Rabu (26/8).
Menurut Hamilunni’am yang juga karyawan PT Jasa Raharja Cabang Riau itu, kronologi kasus penipuan itu terjadi pada tanggal 14 Juli 2020 pukul 14:10 WIB, dirinya meminta bantuan salah satu Customer Service (CS) BRI Sudirman Pekanbaru yang bernama Izzah.
Saat itu, katanya, dia menanyakan masalah BRI Mobile, karena lupa username dan password. Kemudian CS menyanyakan Nomor HP yang bersangkutan dan kemudian memberikan username kepada Ni’am.
“Setelah saya coba tetapi ternyata tidak bisa, dan pada tanggal 4 Agustus 2020 pukul 10:42 WIB saya mendapat telpon dari Nomor 082181497226 yang mengaku karyawan BRI dan menanyakan kendala terkait aplikasi BRI Mobile saya. Kemudian meminta Nomor Rekening dan Nomor Kartu Depan ATM saya,” katanya.
Selanjutnya katanya lagi, pada pukul 10:44 WIB saya mendapat notifikasi dari Email Bank BRI BankBRI@bri.co.id untuk melanjutkan proses pergantian password: https://ib.bri.co.id/ib-bri/id/forgetpswd.html?ref=750c9b72ac066f55b7af88deb5e3d7de0969d3be3556207c715c6c58d28897bf. Kemudian berhasil, BRI Mobile dapat digunakan, sehingga saya semakin yakin terhadap orang tersebut adalah benar Karyawan BRI.
Selanjutnya pada pukul 17:13 orang yang mengaku karyawan BRI menelpon saya untuk menanyakan apakah BRI Mobile sudah dapat digunakan?, kemudian saya jawab Bisa. Setelah itu orang yang mengaku karyawan BRI meminta saya untuk SMS ke 3300 sebagai bukti bahwa saya tadi telah meminta bantuan salah satu CS BRI untuk menyelesailan kendalanya dengan kode ”HELP IB 863656z85H28V10610g1542p87Y85a25469u5190811Eznnuu1bz” .
Selanjutnya pukul 17:15:30 terjadi pemindahan Dana ke Rekening Lain Dalam Bank Dari Rekening : 180701002990507 ke Rekening Tujuan :156301004213501 penerima atas nama SEPTIAN HADI PRAYITNO dengan Nominal IDR 33.000.000,00 dengan nomor referensi 212535125621.
Beriktunya, pada pukul 17:18:19 terjadi Pemindahan Dana ke Bank Lain Dalam Negeri Dari Rekening : 180701002990507 ke Rekening Tujuan: 8059083175153334 penerima DANA DNID 083175153334 dengan Nominal IDR 1.550.000,00 dengan Nomor Referensi 212535181501.
“Jadi total kerugian yang saya alami adalah sebesar IDR 34.550.000,” kata Niam yang juga menyebutkan pada 19 Agustus 2020, dirinya juga sudah selesai diperiksa polisi dan membawa saksi atas nama Arista Dian Permana, karyawan Jasa Raharja yang menjadi orang pertama menyaksikan kasus menimpa Ni’am.
Kepala PT Jasa Raharja Cabang Riau, Herry Kesuma mengaku prihatin atas kasus yang menimpa karyawannya tersebut dan berharap pihak BRI bisa mengusut tuntas kasus penipuan dengan modus pembobolan rekening nasabah BRI ini.
“Saya tidak habis pikir, aneh kok bisa ya terjadi, gaji yang sudah hilang, padahal Niam tidak melakukan transaksi uang itu masuk dalam aplikasi data BRI. Anehnya Niam justru malah menerima notifikasi telah terjadi transfer, nah tentu kita akan berfikrian negatif, ini ada apa yaa, apalagi karena masalah ini berada dalam sistim,” katanya.
Kepala Jasa Raharja Cabang Riau itu juga berfikir uang itu berada di dalam bank resmi, yang selama ini tentu tidak berfikir apa-apa pasti amanlah, kita sebagai warga masyarakat/nasabah, ingin tahu juga terkait kasus ini bagaimana penyelesaiannya.
“Tentunya kita tunggu bagaimana penyelesaiannya, ada kejadian luar biasa, sementara banyak kasus seperti ini manajemen bank terkesan tidak berkemampuan bahkan mirisnya uang tersebut jarang bisa dikembalikan, ini tinggi resikonya, dan aneh. Akan tetapi penting untuk ditelusuri secara tuntas guna mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap BRI, karena nasabah adalah mutiara, apalagi kasus penipuan itu terjadi dari sistem mereka, yang seharusnya bisa memberi keamanan yang lebih baik bagi nasabah,” sesalnya. (bad)
Tinggalkan Balasan