KEDIRI – Rencana Pemerintah Kota Kediri yang akan ‘menggusur’ monumen Mayor Bismo bersamaan dengan pembangunan alun-alun, mulai mendapat reaksi masyarakat. Kemarin malam, (9/11/2019) bersamaan dengan renungan Hari Pahlawan, masyarakat yang tergabung dalam Forum Peduli Budaya Kediri, menggelar renungan, dan doa bersama untuk menyelamatkan Monumen Mayor Bismo agar tidak ‘tergusur’.
Renungan Hari Pahlawan yang digelar di seputar Monumen Mayor Bismo, tengah alun-alun Kediri itu, diikuti sejumlah aktivis budaya dan masyarakat Kota dan Kabupaten Kediri itu, dimeriahkan dengan pentas musik akustik Putih, pembaan puisi heroisme kepahlawanan oleh Nono Mj, tahlil dan do’a bersama dipimpin Ustad Masduki. Mereka juga menyalakan lilin untuk membuat suasana renungan dan doa bersama itu lebih khusyu’.
Bukan itu saja. Untuk menuangkan penolakan terhadap ‘penggusuran’ monument Mayor Bismo, juga beredar Petisi penolakan yang ditandatangani sejumlah masyarakat peserta renungan dan para pengunjung alun-alun.
Koordinator Forum Peduli Budaya Kediri, Deddy Bastomi alias Odik, menjelaskan acara ini dadakan dan forum ini terdiri dari berbagai elemen dan komunitas masyarakat. “Kita lebih menekankan pada nguri-nguri nilai-nilai budaya dan menghormati jasa para pahlawan,”katanya. (mam)
‘Eviction’ Kediri Icon, Rejected by Citizens
KEDIRI – The Kediri City Government’s plan to “displace” the Major Bismo monument along with the construction of the square, is starting to get a public reaction. Last night (9/11/2019) together with the Heroes’ Day contemplation, the people who joined the Kediri Cultural Concern Forum, held a contemplation, and prayed together to save the Major Bismo Monument so as not to be ‘displaced’.
Heroes’ Day Meditations were held around the Major Bismo Monument, in the middle of the Kediri square, attended by a number of cultural and community activists in the City and Regency of Kediri, enlivened with a White acoustic music performance, poetry of heroism heroism by Nono Mj, tahlil and prayer together led by Ustad Masduki. They also lit candles to make the atmosphere of reflection and prayer together more solemn ‘.
Not only that. To pour out the rejection of the ‘eviction’ of Major Bismo monument, there was also a circular petition which was signed by a number of community participants and the visitors to the square.
The Coordinator of the Kediri Culture Care Forum, Deddy Bastomi alias Odik, explained that the event was impromptu and the forum consisted of various elements and communities. “We put more emphasis on cultural values and respect for the services of heroes,” he said. (mam)
Tinggalkan Balasan