Kediri- Melihat Rancanagan Anggaran Pendapatan Daerah Kota Kediri 2019 yang cendrung menurun dibanding tahun sebelumnya, menjadikan pemerintah harus lebih hemat dan efisien dalam penggunaan anggaran.
Data yang dihimpun Pendapatan Daerah Kota Kediri tahun 2018 lalu sekitar Rp 1,3 triliun. Dan untuk rancangan pendapatan 2019 sebesar Rp 1,1 triliun, turun sekitar Rp 200 miliar. ” Oleh Karena itu pemerintah harus bisa lebih hemat dan efisien dalam penggunaan anggaran,” Ujar ketua DPRD Kota Kediri Kholifi Yunon, Rabu (17/10).
Penurunan tersebut menurut Kholifi Yunon dikarenakan memang dana perimbangan dari pemerintah pusat mengalami penurunan.
Menyikapi hal itu DPRD meminta agar pemerintah bisa lebih bijaksana dalam penggunaan anggaran tersebut,khususnya yang menyangkut kepentingan orang banyak. Seperti alokasi anggaran untuk kesehatan dan pendidikan.” Saya berharap pemerintah bisa lebih bijaksana,khususnya untuk kesehatan dan pendidikan lebih mendapatkan alokasi yang cukup,karena bidang tersebut sangat penting, menyangkut hajat hidup orang banyak” ujarnya lebih lanjut.
Penurunan anggaran tersebut menurutnya juga akan berimplikasi pada pembangunan Kota Kediri.
Sementara itu rancangan anggaran pemerintah Kota Kediri 2019 juga terlihat mengalami defisit sekitar 20 persen.
Untuk diketahui Berdasarkan rancangan pendapatan daerah 2019 yang meliputi pendapatan asli daerah, dana perimbangan, dan lain-lain pendapatan daerah yang sah direncanakan sebesar Rp 1.154.343.141.229,88 trilyun.
Dari dana tersebut terdiri dari PAD direncanakan sebesar Rp 242.267.828.933,88 milyar. Dana perimbangan direncanakan sebesar Rp 792.838.492 milyar. Lain-lain pendapatan daerah yang sah direncanakan sebesar Rp 119.236.820.296 milyar.
Sementara pada sisi belanja daerah, direncanakan sebesar Rp 1.306.784.118.600 trilyun dengan rincian belanja tidak langsung direncanakan sebesar Rp 578.232.194.502 milyar dan belanja langsung direncanakan sebesar Rp 728.551.924.098 milyar.(bd)
Tinggalkan Balasan