Pedagang ‘Diancam’, Tak Digubris

UNTUK ROMBENGAN : Los Pasar Baru Setonobetek yang ditinggalkan pemiliknya, digunakan untuk dagang rombengan,atau barang bekas, baju, sepatu, celana, dan lain-lain

KEDIRI – Kasus sepinya Pasar Baru Setonobetek, membuat manajemen Perusahaan Daerah (PD) Pasar Kota Kediri geram. Manajemen mengancam akan mengambil alih kios dan los yang tidak segera ditempati atau dialihkan ke orang lain. Mereka member batas waktu 1 bulan ke pedagang. ‘Ancaman’ itu disampaikan melalui surat peringatan I tertanggal 20 September 2019. Hanya saja, surat itu tidak digubris oleh pedagang.

Menilik surat itu, seharusnya deadline pedagang untuk menempati Pasar Baru Setonobetek adalah 20 Oktober lalu. Namun hingga kemarin para pedagang tetap tidak mau pindah ke Pasar Baru dengan alasan sepi. “Kalau pejabatnya mau mengganti kerugian, gak apa-apa pindah. Kalau tidak mau mengganti lalu makan apa keluarga saya,”kata Us, salah seorang pedagang yang  mengaku sempat didatangi petugas untuk pindah.

Pengakuan Us itu, dibenarkan oleh pedagang lain. “Iya mas, sepi. Kadang tiga hari baru laku satu,”timpal Kasiat.

Bukan hanya karena sepi, sebagian pedagang juga agak khawatir dengan kondisi bangunan Pasar Baru Setonobetek. Sebab, dirasakan bangunan itu kurang kokoh. “Sepertinya agak miring gitu lo pak. Kalau dipaku saja langsung retak. Kalau ada apa-apa bagaimana?”tambah pedagang lain.

Sementara itu, Ihwan Yusup, Direktur Utama PD Pasar Kota Kediri, belum bisa dikonfirmasi. Konfirmasi melalui WA juga belum dijawab.

Sedangkan coordinator Komisi B DPRD Kota Kediri, Katino, mengaku pihaknya tetap siap memfasilitasi kepentingan para pedagang. Hanya saja, dia posisinya sedang di luar kota. Sehingga belum bisa melakukan langkah lanjut. (mam)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.