Kediri-Sebanyak 81 modin perempuan menerima pembekalan dan pelatihan pemulasaraan jenazah sesuai syariat islam dari Pemerintah Kota Kediri, Kamis (8/12). Melalui Bagian Kesejahteraan Rakyat, kegiatan tersebut diselenggarakan di salah satu ballroom hotel di Kota Kediri dan mendatangkan nasumber dari Kementerian Agama Kota Kediri.
Dalam sambutannya, Kepala Bagian Kesra Ahmad Zainudin mengatakan ada tambahan jumlah modin yang sebelumnya 46 orang saat ini menjadi 81 orang. Untuk itu menurutnya kegiatan ini perlu diselenggarakan kembali guna memberikan bekal pengetahuan kepada para modin perempuan yang baru. Zainudin melanjutkan, adanya tambahan jumlah modin ini berdasarkan pertimbangan beberapa kelurahan yang memiliki wilayah lebih luas. Adapun para modin perempuan tersebut sudah ditunjuk dari kelurahan yang berkoordinasi dengan PKK dan muslimat di wilayah masing-masing.
“Melihat beberapa kelurahan memiliki wilayah yang lebih luas, maka dirasa jumlah modinnya perlu ditambah lebih dari satu orang. Jadi di kegiatan hari ini ada modin perempuan yang belum pernah sama sekali mengikuti pelatihan seperti ini sehingga harus memahami betul materi pemulasaraan jenazah dan mengikuti pelatihan ini sampai selesai. Sedangkan untuk yang kemarin sudah pernah ikut, kegiatan ini bisa untuk lebih mengasah lagi ilmu yang telah dimiliki,” tuturnya.
Sesuai tagline Pemerintah Kota Kediri yaitu Harmoni Kediri The Service City, Zainudin berharap para modin perempuan yang sudah mendapat pelatihan bisa langsung praktik di masing-masing kelurahan dan langsung terjun ke masyarakat apabila dibutuhkan. Dalam kesempatan tersebut, Zainudi sekaligus berpesan kepada para peserta agar ilmu yang didapat bisa disebarluaskan di masyarakat khususnya tim pemulasaraan jenazah yang ada di kelurahan masing-masing.
“Untuk penyelenggaraan pelatihan tahun kemarin, alhamdulillah dari ibu-ibu para modin perempuan sudah menjalankan tugasnya sesuai dengan pelatihan yang diberikan. Adanya modin perempuan juga sudah kita sampaikan ke aparat kelurahan se-Kota Kediri sehingga apabila ada warganya yang perempuan meninggal dunia, mereka tidak kebingungan mencari modin untuk pengurusan jenazahnya,” jelasnya.
Sebagai bentuk apresiasi, Zainudin menambahkan Pemerintah Kota Kediri akan memberikan insentif untuk modin perempuan pada tahun 2023 mendatang. Mengenai mekanisme pemberian insentif, Ia menjelaskan kewenangan tersebut akan diberikan sepenuhnya ke masing-masing kelurahan.
“InshaAllah tahun depan ada insentif dari Pemerintah Kota Kediri, jangan dilihat nilainya yang terpenting apresiasi dari Pemerintah Kota Kediri ini harus kita syukuri. Untuk teknisnya nanti langsung kita salurkan ke masing-masing kelurahan sesuai dengan jumlah modinnya. Untuk penyalurannya nanti juga sesuai kesepakatan apakah diberikan satu bulan atau tiga bulan sekali,” imbuhnya.
Dalam pelaksanaannya nanti, Zainudin mengatakan akan melibatkan seluruh kelurahan untuk evaluasi dan monitoring. “Setelah ini berjalan, di pertengahan tahun kita akan koordinasi dengan kelurahan bagaimana kondisi di lapangan. Dari situ kita baru bisa menentukan lagi langkah-langkah yang akan kita lakukan selanjutnya. Kita evaluasi dulu apabila nanti dirasa kurang, kita akan mengadakan pelatihan lagi karena yang pernah disampaikan ibu-ibu ketika praktik di lapangan menemukan kasus yang berbeda-beda,” pungkasnya.
Dalam kegiatan tersebut, para peserta dibagi menjadi tiga kelompok dan langsung praktik memandikan serta mengkafani jenazah.[adv/kom]
Tinggalkan Balasan