Kediri – Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar menurunkan genting rumah Paisah (74), sebagai tanda dimulainya kegiatan bedah rumah yang merupakan salah satu bentuk kegiatan dari East Java Green Scout Inovation (EJGSI) 2020, Senin (3/8). EJGSI 2020 ini merupakan bentuk pengabdian Pramuka kepada masyarakat yang diprakasai oleh Kwartir Daerah Jawa Timur bekerjasama dengan PT. DBL dan Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kota Kediri. Kondisi rumah Paisah kurang layak huni. Dindingnya banyak yang mengelupas dan retak, serta kamar mandinya tidak higienis.
Dalam sambutannya, Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar memberikan apresiasi kepada kegiatan EJGSI 2020 ini. Menurutnya, inovasi dalam kegiatan ini sangat bagus. “Kegiatan ini luar biasa sekali. Dulu saya pernah diajak ngecat di Kampung Kelir Lingkungan Ngaglik Kelurahan Dandangan. Dulu saya melihat adik-adik Pramuka yang bekerja. Namun karena saat ini pandemi memang adik-adik kita dari Pramuka tentu tidak bisa mengadakan ini sendirian oleh karena itu saya benar-benar mengapresiasi kegiatan ini,” ujarnya.
Walikota muda yang populer disapa Mas Abu ini mengungkapkan tidak hanya membantu warga kurang mampu, kegiatan ini juga mengingatkan pentingnya berempati dan bekerjasama di masa pandemi covid-19. Selain itu, kegiatan-kegiatan Pramuka selalu memberikan dampak positif kepada masyarakat. “Tentu kegiatan Pramuka ini membantunya tidak biasa-biasa saja. Tapi sungguh luar biasa. Saya melihat secara langsung karena banyak perubahan yang terjadi di Ngaglik. Kampungnya memang kumuh tapi setelah di cat warna-warni mengubah psikologi masyarakat disitu. Memang ada beberapa rumah di Kota Kediri yang belum bisa kami bantu karena memang ada permasalahan pada kepemilikan lahannya. Nah makanya kita perlu berkoordinasi dan kerjasama paling tidak warga kita itu rumahnya layak. Dengan hal ini saya mengucapkan terima kasih kita bisa berkoordinasi dan terus bekerjasama baik Pramuka secara organisasi maupun APBD. Bisa disambungkan lah,” ungkapnya.
Terakhir, Mas Abu yang juga merupakan Kamabicab Gerakan Pramuka Kota Kediri berpesan agar ditengah pandemi ini masyarakat tidak khawatir berlebihan dan terus mengikuti protokol kesehatan. “Doakan pandemi ini segera berakhir. Saya mengingatkan kita tidak perlu khawatir berlebih namun kita harus taati protokol kesehatan agar terhindar dari virus corona,” pungkasnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kota Kediri Maki Ali mengatakan di Kota Kediri akan ada 8 rumah yang dibedah. Dimana 6 rumah berada di Kelurahan Kaliombo dan 2 rumah berada di Kelurahan Ngronggo. Kegiatan EJGSI ini tidak hanya bedah rumah. Namun ada juga bentuk kegiatan lain dalam pengabdian masyarakat yakni, pembagian tempat sampah, pemberian paket sembako, gerobak sampah, pengecatan gapura, dan bersih-bersih lingkungan. “Kegiatan berlangsung mulai tanggal 3 Agustus dan Insya Allah diakhiri nanti pada puncak kegiatan tanggal 15,16, dan 17 Oktober. Anggaran dari Kwarda Jatim dan APBD Kota Kediri melalui hibah kepada Kwarcab Gerakan Pramuka,” ujarnya.
Maki Ali menjelaskan kegiatan ini mendapatkan respon luar biasa dari masyarakat. Bahkan beberapa warga telah mengawali melakukan kerja bakti. “ Alhamdulillah responnya luar biasa. Kemarin ada yang mengawali kerja bakti. Ini kita apresiasi bentuk kepedulian masyarakat. Ada 80 penegak yang mengikuti kegiatan ini. Awalnya mau dikerahkan semua. Namun karena ini pandemi harus physical distancing makanya kita batasi. Nanti akan kita gilir untuk menjaga protokol kesehatan” jelasnya.
Sementara itu, Paisah mengaku sangat senang bisa mendapat bantuan bedah rumah ini. “ Alhamdulillah senang sekali. Tiba-tiba diberi tahu kalau rumahnya akan dibedah. Senang sekali apalagi sehari-hari saya menganggur hanya dari pensiunan bapak,” ujar Paisah istri dari Ponidjan yang merupakan salah satu veteran negeri yang telah wafat tahun 1994.(bad
Tinggalkan Balasan