Kediri-Sebanyak 203 guru jenjang SD dan Staf TU Gugus I, II, III, dan IV Kota Kediri penuhi Aula SDN Ngronggo III mengikuti Aktivasi Identitas Kependudukan Digital (IKD) bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Kamis (21/3). Kegiatan tersebut merupakan hasil kolaborasi antara Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Kediri dengan Dinas Pendidikan Kota Kediri. Marsudi Nugroho, Kepala Dispendukcapil Kota Kediri menyampaikan IKD merupakan hak dasar sebagai WNI, sehingga Dispendukcapil Kota Kediri berkewajiban melayani pemenuhan hak dasar tersebut. Di samping itu, aktivasi IKD juga getol dilaksanakan untuk mendorong capaian MPPD Kota Kediri. “Untuk melampaui MPPD itu persyaratannya capaian IKD sebesar 4,4%. Sedangkan saat ini di Kota Kediri masih 2,4%, sehingga kekurangan 2% IKD kita kejar dalam rangka membuka MPPD kita,” jelas Marsudi, Kamis (21/3).
Ia melanjutkan, dalam rangka meningkatkan capaian IKD, pihaknya telah menyusun strategi jemput bola dengan menyasar komunal atau kelompok tertentu, seperti yang dilaksanakan hari ini. Menurutnya, lembaga pendidikan merupakan salah satu lembaga potensial untuk mendongkrak capaian IKD. Di samping itu Marsudi juga menegaskan pihaknya juga membuka pelayanan aktivasi IKD di Kantor Dispendukcapil Kota Kediri dan kantor kelurahan. “Mulai besok kita jalankan di jajaran SMA dan SMK, terutama kelas XII karena setelah ujian tidak ada KBM. Sedangkan jajaran Kemenag (MA) kita sasar Senin,” ujarnya. Sebelumnya Kementerian Dalam Negeri telah menetapkan target capaian aktivasi IKD sebesar 30% atau 68 ribu. “Jadi target MPPD kita 4,4% dikalikan 227 ribu penduduk ber-KTP di Kota Kediri,” kata Marsudi.
Sebagai informasi, IKD merupakan informasi elektronik yang digunakan untuk merepresentasikan dokumen kependudukan dan data balikan dalam aplikasi digital melalui smartphone. IKD ini dapat diunduh melalui Playstore maupun Appstore. Pemanfaatan IKD salah satunya yakni untuk kepraktisan dalam mengakses fasilitas umum, yang mana masyarakat tidak perlu menunjukkan kartu identitas secara fisik akan tetapi cukup dengan membuka Aplikasi IKD. Sesuai dengan basil Rakornas Kemendagri pada tanggal 27 hingga 29 Februari lalu, dalam perkembangannya IKD akan menjadi satu data. “Pak Mendagri menyampaikan bahwa di IKD sudah ada fitur keamanan, salah satunya tidak usah di screenshoot jadi keamanan data sudah dijamin Kemendagri,” terangnya.
Di dalam IKD sudah melingkupi: KTP, KK, Surat Covid, kartu pegawai (bagi ASN), NPWP, dan BPJS. Melalui kegiatan ini dirinya mengajak warga Kota Mediri untuk mensukseskan aktivasi IKD di Kota Kediri, baik secara kelompok maupun individu. “Dukungan masyarakat insyaAllah memudahkan kami dalam mengolah data untuk kemajuan Kota Kediri,” pungkasnya.
Dalam kesempatan bersamaan, Suhartika, Kepala SDN Ngronggo III menuturkan antusiasme peserta sangat baik sekali. Dirinya menyampaikan terima kasih kepada Dinas Dukcapil yang telah mengkondisikan masyarakat Kota Kediri, khususnya jajaran tenaga kependidikan. “IKD ini sangat diperlukan kita ndak perlu bawa KTP ke mana mana tapi lewat itu sudah bisa digunakan,” ucapnya. Dirinya menyampaikan proses aktivasinya pun cukup mudah, yakni dengan mengunduh aplikasi di Playstore maupun Appstore, kemudian memasukkan NIK, email, nomor WhatsApp, dilanjutkan dengan pengambilan swafoto sudah dapat diferivikasi petugas.
“Harapan Saya dengan kegiatan ini kalau Dinas Pendidikan sudah menjadi sasaran dari Dispendukcapil, maka nanti efeknya ke warga. Kami ingin warga di sekitar Saya ada waktu untuk bersama-sama melakukan aktivasi IKD,” tandasnya.[adv/kom]
Tinggalkan Balasan