Kediri-Akhir-akhir ini bencana alam banyak melanda wilayah Indonesia. Mulai dari gempa, banjir, hingga angin puting beliung. Meskipun risiko bencana di Kota Kediri rendah, namun hal itu tidak membuat lengah. Seperti Kamis pagi (15/12) Pemerintah Kota Kediri melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menggelar simulasi lapangan penanganan bencana, dalam rangka kesiapan menghadapi bencana di wilayah Kota Kediri.
Mengambil tempat di lapangan Gajah Mada Kota Kediri, kegiatan ini diikuti oleh berbagai unsur/elemen terkait dalam upaya penanganan bencana, yakni OPD Kota Kediri, TNI, Polri, Damkar, Basarnas, lembaga amal dan amil zakat, rumah sakit, institusi pendidikan, rescuer, BUMN, BUMD, pihak swasta, awak media hingga relawan masyarakat.
Ferry Djatmiko, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemerintah Kota Kediri mengatakan bahwa bencana merupakan urusan bersama.
“Kita tidak pernah menginginkan terjadinya bencana. Namun, kita juga tidak bisa menolak jika bencana itu tiba, yang bisa kita lakukan adalah mengantisipasi dan meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana, untuk itu, diperlukan sinergi yang baik antar unsur/elemen terkait. Sebab, bencana adalah urusan kita bersama”,tuturnya.
“Meskipun risiko bencana di Kota Kediri itu rendah, tapi juga tidak boleh terlena. Ingat, di timur Kota Kediri kita berbatasan dengan gunung api aktif yakni gunung kelud yang juga perlu kita waspadai”,imbuh dia.
Sejalan dengan hal tersebut, simulasi penanganan bencana ini mengambil kondisi dampak bencana erupsi gunung Kelud di wilayah Kota Kediri.
Dalam simulasi penanganan bencana ini, meliputi uji coba sistem TRC PB Kota Kediri, SOP kaji cepat dan tepat informasi bencana, SOP penyebaran informasi kebencanaan, SOP penetapan status darurat bencana, SOP rantai komunikasi, koordinasi dan komando penanggulangan bencana, SOP penyelamatan dan pertolongan bencana, SOP proses evakuasi bencana, SOP rujukan korban bencana ke rumah sakit rujukan, SOP triase korban bencana, SOP manajemen logistik bencana, dan rencana penanggulangan kedaruratan bencana.
Ditemui di lokasi acara, Indun Munawaroh, kalaksa BPBD Kota Kediri mengungkapkan urgensi dari terselenggaranya kegiatan yang juga turut melibatkan BPBD Kabupaten Kediri ini.
Menurutnya, melalui kegiatan simulasi penanganan bencana ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman anggota TRC PB Kota Kediri dan unsur-unsur terkait lainnya tentang tugas, peran, fungsi masing-masing ketika darurat bencana terjadi di Kota Kediri.
“Kami juga berharap melalui kegiatan ini dapat terwujud sinergitas lintas sektor yang terstruktur dalam pelaksanaan penanggulangan bencana di tahap darurat bencana, sehingga meningkat pula ketangguhan serta kesiapsiagaan Kota Kediri dalam menghadapi bencana yang dapat terjadi sewaktu-waktu”,kata Indun.
Lebih lanjut, Indun juga mengatakan, simulasi penanganan bencana dalam rangka kesiapsiagaan menghadapi bencana multi sektor di Kota Kediri ini merupakan yang pertama kalinya di Jawa Timur.
“Kita libatkan semua sektor terkait penanganan kebencanaan termasuk masyarakat juga supaya jikalau nanti terjadi bencana semua sudah memahami alurnya sehingga penanganan bisa jauh lebih cepat”,pungkasnya.(adv/kom)
Tinggalkan Balasan